
J5NEWSROOM.COM, Rusia – Gunung berapi Krasheninnikov di Rusia untuk pertama kalinya meletus sejak 600 tahun terakhir, menyemburkan abu setinggi 6.000 meter pada Minggu, 3 Agustus 2025. Letusan langka ini terjadi hanya beberapa hari setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang Semenanjung Kamchatka dan sempat memicu peringatan tsunami internasional.
Olga Girina, Kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka (KVERT), menyebut peristiwa ini sebagai letusan pertama sejak abad ke-15 dan menduga gempa besar sebelumnya turut memicu aktivitas vulkanik tersebut. Berdasarkan data dari Institut Vulkanologi dan Seismologi, terakhir kali gunung ini menunjukkan aktivitas efusi lava terjadi sekitar tahun 1463, dan sejak itu tidak tercatat adanya letusan.
Kementerian Layanan Darurat cabang Kamchatka menyampaikan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah timur menuju Samudra Pasifik, tanpa melewati wilayah permukiman. Gunung Krasheninnikov sendiri memiliki ketinggian 1.856 meter dan berada di zona yang rawan aktivitas gempa.
Beberapa jam sebelum letusan, wilayah Kepulauan Kuril juga dilanda gempa dengan magnitudo 6,7 menurut data Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), sementara USGS dan PTWS mencatatnya sebagai gempa 7 magnitudo. Meski PTWS tidak mengeluarkan peringatan tsunami, pemerintah Rusia tetap mengingatkan warga untuk menjauhi garis pantai.
Letusan ini mempertegas hubungan erat antara gempa dan aktivitas vulkanik, terutama di Kamchatka yang dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara geologis di dunia.
Editor: Agung

