
J5NEWSROOM.COM, Pati – Suara protes terhadap Bupati Pati, Sudewo, semakin besar dan merata, dengan tagar trending di X (Twitter). Sejumlah ratusan ribu warga turun ke jalan menuntut agar ia mundur dari jabatannya.
Demonstrasi massal itu dipicu oleh kebijakan kontroversial kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Akibatnya, ratusan ribu orang berkumpul sejak pagi di Alun-alun Kabupaten Pati, bahkan melibatkan massa hingga jumlah mencapai 85.000–100.000 orang.
Dalam unggahan di X, berbagai akun menyuarakan protes keras, seperti “Kemarahan warga Pati … pajak yang mencekik, arogansi pejabat … Pati bisa menjadi awal ‘Indonesia Spring’,” dan “semangat ya arek-arek Pati, ditantang bupati demo malah bupatinya yang ciut…”.
Meskipun sebelumnya Sudewo menyatakan mundur melalui pembacaan surat pengunduran diri di depan warga, hal itu tidak sah secara hukum karena tidak mengikuti prosedur resmi. Secara konstitusional, pengunduran diri bupati harus disampaikan ke DPRD dan Menteri Dalam Negeri, serta bisa melibatkan proses pemakzulan melalui hak angket jika terdapat pelanggaran.
Pasca aksi, DPRD Pati sepakat membentuk pansus angket untuk melakukan investigasi formal terhadap Sudewo. Sebelumnya, dirinya bahkan sempat menantang warga yang ingin berdemo hingga ke level 50.000 orang—pernyataan yang justru memperbesar kemarahan publik.
Editor: Agung

