Kakanwil Bulog Sumsel-Babel Mersi Windrayani Ingin Tinggalkan Jejak Terbaik di Tanah Kelahiran

Kakanwil Bulog Sumsel-Babel Mersi Windrayani bersama Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Palembang – Seusai masa tugasnya di Kalimantan Timur yang penuh dinamika dan tantangan, Mersi Windrayani kembali ke titik awal yang dulu pernah ia pijak. Palembang bukan sekadar kota penugasan terakhir sebelum pensiun, melainkan juga tanah kelahiran yang mengembalikan banyak kenangan.

Sudah sepekan ini ia resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel). Bagi perempuan asal Lahat, ini bukan kali pertama bertugas di Palembang. Sekitar satu dekade silam, tepatnya pada 2014 hingga 2016, ia pernah menjabat sebagai Manajer Administrasi dan Keuangan di kantor yang kini dipimpinnya.

Kini, saat usia pensiun kian dekat—sekitar tujuh bulan lagi—ia kembali ke rumah besarnya: Sumsel. Bukan untuk beristirahat, melainkan untuk menutup karier panjangnya di Bulog dengan catatan kerja terbaik.

“Saya ingin mengoptimalkan apa yang bisa saya lakukan di sisa masa pengabdian ini. Meski tidak lama, saya ingin ada legacy kecil yang bisa ditinggalkan,” ujar ibu empat anak itu dengan mata berbinar, saat ditemui dalam sebuah jamuan malam sederhana, Kamis (14/8/2025) lalu.

Malam itu, Mersi mengundang Dr Aqua Dwipayana, pakar komunikasi dan motivator nasional, dalam jamuan makan malam di Restoran Baramundi, Jalan Betet No. 3, Palembang. Momen ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang yang telah ia tempuh dalam dunia birokrasi pangan.

Turut hadir pula Rasiwan, wakil kepala wilayah yang kini mendampinginya dalam menjalankan roda organisasi Bulog Sumsel-Babel. Dari pihak tamu, Dr Aqua datang bersama Januar Fadlillah, Pimpinan Cabang Utama Bank Muamalat Palembang yang juga berasal dari Lahat, kota kelahiran Mersi.

Pertemuan yang terkesan informal itu justru memperlihatkan sisi hangat dan pribadi dari seorang pejabat tinggi BUMN. Tak ada kesan birokratis yang kaku. Yang ada hanyalah obrolan ringan diselingi tawa, cerita masa lalu, dan semangat untuk terus berkarya.

Meniti Karir dari Daerah

Perjalanan karier Mersi di Bulog terentang panjang dan berliku. Dimulai dari posisi staf, ia menapak perlahan, belajar banyak hal tentang sistem logistik, distribusi pangan, hingga seluk-beluk keuangan perusahaan negara. Berbagai penugasan telah ia jalani, termasuk yang penuh tantangan seperti di Kalimantan Timur, sebelum akhirnya kembali ke Sumsel.

Dalam dirinya, selalu ada semangat untuk belajar dan memberi makna. Ia menyadari, menjadi pemimpin bukan soal jabatan semata, tapi soal kemampuan mendengar, membina tim, dan menyelesaikan masalah-masalah kompleks dengan pendekatan yang solutif.

Kini, menjelang purna tugas, ia tidak ingin sekadar “menunggu pensiun”. Ia ingin menjadikan kesempatan terakhir ini sebagai masa pengabdian yang bermakna. “Bekerja hingga akhir dengan semangat penuh, itu sudah menjadi tekad,” ujarnya tegas.

Kembalinya Mersi ke Sumatera Selatan bukan hanya perjalanan profesional, tetapi juga emosional. Ia pulang ke kampung halamannya, ke tanah yang pernah membesarkannya, dengan bekal pengalaman dari berbagai penjuru tanah air. Dalam waktu yang tersisa, ia ingin menjadi bagian dari transformasi positif di tubuh Bulog Sumsel-Babel.

“Setiap tempat punya tantangan. Tapi kampung halaman memberi energi yang berbeda,” katanya, sembari tersenyum.

Ia tahu, tak semua orang diberi kesempatan untuk menutup karier di tempat asalnya. Maka ia tidak ingin menyia-nyiakan anugerah ini. Bagi Mersi Windrayani, ini bukan hanya akhir perjalanan—tetapi juga awal dari sebuah kenangan yang ingin ia tinggalkan.

“Aamiin ya robbal ‘aalamiin,” bisiknya lirih, berharap segala niat baiknya dimudahkan.

Editor: Agung