
J5NEWSROOM.COM, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam keras penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat selama gelombang demonstrasi yang terjadi di Indonesia akhir Agustus hingga awal September 2025. Dalam keterangan resmi dari Kantor HAM PBB, mereka menekankan pentingnya investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap tujuh orang yang dilaporkan menjadi korban jiwa dalam unjuk rasa tersebut.
Juru bicara PBB, Ravina Shamdasani, menegaskan bahwa meski aparat keamanan memiliki tugas menjaga ketertiban, hak atas kebebasan berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi harus tetap dijamin sesuai standar internasional. Ia juga meminta agar kebebasan pers dalam menjalankan tugas liputan tidak dibatasi atau terintimidasi.
Shamdasani menyuarakan pentingnya dialog sebagai jalan meredam ketegangan dan menahan eskalasi konflik. Penyelidikan atas pelanggaran HAM harus dibarengi dengan itikad dialog yang tulus antara pemerintah dan masyarakat agar menyebabkan rasa saling percaya dan meruntuhkan jurang ketidakpercayaan yang muncul.
Komnas HAM pun telah mencatat setidaknya sepuluh korban tewas terkait demonstrasi ini dan terus mendorong penegakan hukum terhadap pelaku, termasuk instansi yang diduga terlibat. PBB turut memberikan tekanan agar proses hukum berjalan berdasarkan prinsip keadilan, tanpa pengecualian, untuk menjaga kredibilitas institusi negara.
Editor: Agung

