CSIS: Kerusuhan Dipicu Banjir PHK, Publik Wajar Marah dan Sebagian Resiko Terjerumus Jadi Miskin

Seorang Pendemo melakukan aksi di depan Polda Metro Jaya. (Foto: CNBC)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – CSIS menyoroti bahwa rangkaian demonstrasi yang tengah berlangsung dipicu oleh eksodus besar-besaran pekerja akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Ratusan ribu pekerja dilaporkan kehilangan mata pencaharian dalam waktu singkat, mendorong kecemasan terhadap krisis sosial di tengah laju inflasi dan cost of living yang terus meningkat.

Menurut pengamatan think tank tersebut, dalam kondisi ekonomi yang kian menekan, kemarahan rakyat menjadi wajar. Banyak di antara mereka yang sebelumnya berada di pangsa kelas menengah kini menghadapi kemungkinan turun ke kategori rentan maupun miskin, jika tidak segera mendapat respons kebijakan yang efektif.

CSIS pun menegaskan bahwa mitigasi dampak sosial dari PHK harus menjadi prioritas utama pemerintah. Selain kompensasi dan pelatihan ulang, pemerintah didorong segera membuka akses bagi stimulus pekerjaan dan relaksasi regulasi usaha kecil untuk menahan lonjakan pengangguran.

Kondisi ini kini sedang menjadi perhatian serius publik. CSIS menyarankan agar pemerintah bergerak cepat dengan solusi nyata agar amarah rakyat yang terproses secara wajar tidak berubah menjadi konflik lebih besar. Menjaga stabilitas sosial lewat tindakan konkret menjadi sangat krusial dalam masa kritis ini.

Editor: Agung