
J5NEWSROOM.COM, China mengadakan parade militer besar sebagai bagian dari peringatan ke-80 berakhirnya Perang Dunia II. Di bawah pengawasan Presiden Xi Jinping dan beberapa pemimpin dunia, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memamerkan sejumlah senjata paling mutakhirnya, sebagai bentuk demonstrasi kekuatan global.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah DF-5C, versi terbaru dari misil balistik antarbenua yang bisa membawa hingga 12 hulu ledak nuklir. Misil ini memiliki jangkauan hingga 20.000 kilometer, yang memungkinkan peluncuran dari China mencapai hampir seluruh wilayah Amerika Serikat.
Senjata lainnya adalah YJ-19, misil hipersonik anti-kapal yang dilengkapi mesin scramjet. Dengan kecepatan yang sangat tinggi dan kemampuan manuver rendah, misil ini dirancang untuk menembus pertahanan musuh dan menjadi ancaman serius bagi armada laut, termasuk kapal induk.
Senjata ketiga—yang disebut mampu “menyelam tanpa awak dan menghancurkan musuh dari bawah laut”—mengingatkan pada kapal selam tanpa awak (UUV) yang sedang berkembang di China. Kendati belum disebut secara spesifik, teknologi jenis ini menjadi ancaman baru di ranah maritim.
Dua senjata lain dalam parade tersebut juga menunjukkan kemajuan China dalam militer: dari rudal presisi tinggi hingga sistem drone laut canggih. Semua ini memberi sinyal tegas bahwa China serius memperkuat kemampuan militernya di berbagai dimensi pertahanan.
Editor: Agung

