China dan Taliban Satu Suara Tolak Rencana Trump Rebut Pangkalan Bagram

Tentara AS ketika meninggalkan Bagram di utara Kabul, Afghanistan, pada 14 July 2011. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, China dan Taliban sama-sama menolak rencana Donald Trump yang berambisi merebut kembali Pangkalan Militer Bagram di Afghanistan. Kedua pihak menilai langkah tersebut sebagai ancaman serius bagi stabilitas kawasan dan kedaulatan Afghanistan.

Taliban menyatakan bahwa Afghanistan tidak akan mengizinkan kekuatan asing kembali menduduki wilayahnya, apalagi setelah perjuangan panjang untuk mengusir pasukan internasional. Mereka menegaskan, jika ada upaya serangan ke Bagram, maka hal itu akan dianggap sebagai agresi dan akan dibalas dengan keras.

China melalui Kementerian Luar Negeri juga menyoroti rencana Trump yang dinilai bisa memperburuk keamanan regional. Beijing menegaskan, keterlibatan militer asing di Afghanistan hanya akan menambah konflik baru. China bahkan menyerukan negara-negara lain untuk tidak mendukung manuver tersebut.

Rencana Trump ini muncul di tengah kampanyenya yang kerap menyinggung soal kebijakan luar negeri agresif. Ia mengklaim Bagram memiliki nilai strategis untuk menekan kelompok-kelompok militan sekaligus memengaruhi konstelasi politik Asia Tengah.

Penolakan dari Taliban dan China sekaligus menunjukkan bahwa isu Bagram bukan hanya persoalan internal Afghanistan, melainkan menyangkut kepentingan geopolitik global. Situasi ini berpotensi memicu ketegangan baru antara Amerika Serikat dengan negara-negara kawasan.

Editor: Agung