Kadisdik Batam Ungkap Apresiasi Menteri LH Program SPPG, 20 Titik Lagi Segera Menyusul

Kadisdik Kota Batam, Hendri Arulan, saat mendampingi Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, saat meninjau langsung pengelolaan sampah dan limbah di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batuaji, Batam, Senin (22/9/2025). (Foto: Aldy/BATAMTODAY)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam, Hendri Arulan, menyampaikan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, memberikan apresiasi atas pelaksanaan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Batam. Hal itu disampaikan usai mendampingi kunjungan Menteri ke salah satu SPPG di Batu Aji, Senin (22/9/2025).

“Tanggapan beliau bagus, pelaksanaannya sudah sesuai. Hanya memang ada beberapa hal yang perlu perbaikan, terutama terkait pengelolaan limbah,” ujar Hendri.

Ia menegaskan, tidak ada pesan khusus dari Menteri LH dalam kunjungan tersebut. “Tidak ada pesan khusus. Intinya, pelaksanaan sudah berjalan sesuai aturan,” katanya.

Hendri menjelaskan, hingga kini sudah ada 49 titik SPPG yang beroperasi dari total 69 titik yang ditargetkan. “Masih ada 20 titik lagi yang akan menyusul. Target keseluruhan se-Kota Batam, berdasarkan perhitungan BGN, adalah 125 titik SPPG,” ungkapnya.

Dengan capaian tersebut, lebih dari 50 persen titik SPPG di Batam akan aktif setelah 20 titik tambahan beroperasi. Informasi dari Ketua Koordinator BGN menyebutkan, distribusi manfaat program ini sudah mencapai 171 penerima yang mencakup PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, hingga kelompok ibu hamil dan menyusui.

“Kalau jumlah sekolah secara rinci, saya belum menerima data lengkapnya,” tambah Hendri.

Sementara itu, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya aspek lingkungan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai, pengelolaan limbah dari ribuan paket makanan setiap hari harus menjadi perhatian serius.

“Dari sisi makanan, kualitasnya sudah sesuai standar. Namun, untuk pengelolaan sampah dan limbah, masih ada yang perlu ditingkatkan. Dengan kapasitas produksi lebih dari 5.000 paket per hari, sisa makanan dan limbah produksi harus ditangani secara berkelanjutan,” tegas Hanif.

Ia menambahkan, Kementerian LH akan menyiapkan panduan teknis bagi seluruh pengelola SPPG. “Kami akan memberikan guidance agar masing-masing unit memiliki sistem penanganan limbah yang jelas dan sesuai standar lingkungan,” tutupnya.

Editor: Agung