Hamas Tegas Menolak Pelucutan Senjata

Pejuang Hamas mengawal kendaraan Palang Merah untuk mengumpulkan sandera Israel yang dibebaskan di Kota Gaza. (Foto: Ist)

J5NEWSROOM.COM, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menolak seruan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan negara-negara Barat untuk menyerahkan senjata mereka. Hamas menegaskan bahwa senjata perlawanan adalah hak moral dan nasional untuk menghadapi pendudukan dan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Hamas menyebut bahwa upaya pelucutan senjata akan gagal karena senjata dianggap sebagai elemen sah yang diakui oleh hukum internasional dan piagam internasional. Mereka menolak segala bentuk tekanan yang mencoba memaksakan kontrol eksternal atas perjuangan mereka.

Hamas juga mengecam tuduhan bahwa mereka menargetkan warga sipil, menyebut tuduhan tersebut sebagai narasi palsu yang digunakan untuk mendiskreditkan mereka. Mereka menolak identifikasi presiden Otoritas Palestina dengan tuduhan-tuduhan tersebut dan menyebutnya usaha untuk membungkam suara rakyat Palestina.

Kelompok milisi Al-Qassam yang menjadi sayap militer Hamas, menyebut bahwa senjata adalah syarat utama selama pendudukan masih ada. Mereka menganggap pelucutan senjata akan membiarkan warga Palestina tanpa perlindungan dan menjadikan mereka rentan terhadap agresi dan pembersihan etnis.

Hamas menekankan perlunya persatuan nasional dan konsensus program perjuangan yang komprehensif agar rakyat Palestina dapat menghadapi “proyek penjajah fasis” yang dituding ingin mencaplok wilayah Tepi Barat, memindahkan warga, dan merubah demografi kawasan. Mereka menyatakan bahwa perjuangan bersenjata tetap menjadi bagian hak untuk membela tanah air sampai ada solusi yang adil dan permanen.

Editor: Agung