
J5NEWSROOM.COM, Batam – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Karimun resmi dihentikan sementara menyusul insiden dugaan keracunan yang menimpa 14 siswa.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, usai menghadiri acara pengukuhan Mentri Pagi Indonesia (MPI) Provinsi Kepri di Batam.
“Sementara dihentikan ya kegiatan itu. Kita lihat dari sisi higienisnya, kesehatannya, lingkungannya, yang terjadi selama ini,” tegas Nyanyang, Sabtu (27/9/2025).
Nyanyang mengungkapkan, laporan terkait kasus tersebut sudah diterimanya. Dari data awal, terdapat 14 siswa SMPN 2 Karimun yang mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG. Para siswa sempat menjalani perawatan medis di Puskesmas Tanjung Balai Karimun.
“Pihak terkait, mulai dari BGN di Karimun hingga kepala dinas setempat, sudah melakukan koordinasi untuk menangani insiden tersebut,” jelasnya.
Menurut Nyanyang, pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG, termasuk audit di sekolah-sekolah lain. Ia menyebut, sebelumnya audit juga dilakukan di beberapa lokasi lain seperti Sungai Tering, Batam, dan Tiban.
“Kemarin itu ada sekitar tujuh sekolah ya (bermasalah), tapi ini masih dalam investigasi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” ujarnya.
Meski begitu, Nyanyang menilai MBG tetap merupakan program strategis yang harus dilanjutkan dengan perbaikan pada aspek teknis. “Ini program yang sangat luar biasa dan bagus. Hanya saja, mungkin ada miskomunikasi atau mismanagement dari internal mereka. Ke depan akan kita perbaharui lagi, berikan edukasi juga agar program MBG berjalan dengan baik di Kepri,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini program MBG sudah berjalan di sekitar 75 sekolah dari total target 126 sekolah di Kepulauan Riau. Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem agar manfaat program tetap dirasakan masyarakat tanpa menimbulkan masalah baru.
“Karena kita ada sekitar 100, yang sudah berjalan adalah sekitar 75, semuanya ada sekitar 126. Mudah-mudahan kita bisa berjalan semuanya,” ucapnya.
Diketahui, kasus dugaan keracunan ini berawal ketika 507 kotak makanan MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Lakam tiba di SMPN 2 Karimun pada Kamis (25/9/2025) pagi. Makanan dibagikan ke kelas dan disantap siswa sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama kemudian, sejumlah siswa mengeluh sakit perut, mual, dan pusing. Total 14 siswa terdampak, dengan 13 sudah dipulangkan dan satu siswa masih dirawat di Puskesmas.
Hingga kini, pihak terkait masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti keracunan serta mencegah kasus serupa terjadi kembali.
Editor: Agung

