
J5NEWSROOM.COM, Ternate – Kementerian Koperasi (Kemenkop) tengah mempercepat operasional dan pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel), melalui Rapat Koordinasi Regional yang digelar di Ternate, Maluku Utara. Wakil Menteri Koperasi, Farida Farichah, menekankan bahwa Kopdes harus segera berjalan sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mendorong kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam forum tersebut, disebutkan bahwa Kopdes memasuki fase akselerasi operasional, yang menuntut manajemen profesional, sumber daya manusia berkualitas, tata kelola akuntabel, serta pengawasan yang efektif baik internal maupun eksternal. Dari sisi pembiayaan, pemerintah menyediakan skema khusus agar koperasi bisa mengakses modal kerja dan belanja modal melalui kerja sama dengan Himbara, BUMN mitra, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), dan lembaga keuangan lainnya.
Namun, agar akses pembiayaan itu efektif, koperasi harus punya proposal usaha yang matang, kemitraan produktif, dan rencana bisnis yang realistis agar tidak sekadar tumbuh, melainkan berkelanjutan. Pemerintah juga merekrut 1.104 Project Management Officer (PMO) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta 8.000 Asisten Bisnis (Business Assistant) untuk mendampingi koperasi — tiap asisten bisnis membimbing sekitar 10 koperasi di desa atau kelurahan.
Para pengurus koperasi, dinas koperasi, BA, dan PMO diwajibkan mengikuti pelatihan intensif sesuai kurikulum yang telah disusun. Kopdes wajib memperbarui profil dan data operasionalnya secara rutin melalui aplikasi SIMKOPDES, yang akan menjadi dasar perencanaan, evaluasi, dan penyaluran pembiayaan.
Keberhasilan program ini sangat tergantung sinergi antara pemerintah daerah, satgas daerah, pengurus koperasi, BUMN, perbankan, dan masyarakat sebagai anggota koperasi, agar koperasi benar-benar menjadi wahana ekonomi masyarakat desa.
Editor: Agung

