Investasi Rp 1,6 Triliun dari China untuk Hilirisasi Kelapa di Indonesia

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani. (Foto: RMOL)

J5NEWSROOM.COM, Dua investor asal Tiongkok menanamkan modal di Indonesia untuk proyek hilirisasi kelapa, dengan nilai tahap pertama mencapai sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,6 triliun. Proyek ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat industri pengolahan kelapa nasional yang selama ini didominasi ekspor bahan mentah.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan bahwa proyek tersebut telah memasuki tahap groundbreaking dan mencakup pengolahan kelapa secara menyeluruh, mulai dari daging buah, sabut, hingga limbahnya. Setiap pabrik diperkirakan akan menyerap hingga 5.000 tenaga kerja lokal serta membutuhkan sekitar 500 juta buah kelapa per tahun sebagai bahan baku.

Salah satu investor yang terlibat adalah Zhejiang FreeNow Food Co., Ltd., perusahaan asal Tiongkok yang berpengalaman di sektor pengolahan pangan. Sementara investor lainnya merupakan konsorsium antara perusahaan Tiongkok dan Indonesia. Rosan menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa melalui pengolahan di dalam negeri.

Meskipun nilai investasi tersebut tidak sebesar proyek hilirisasi di sektor mineral, dampaknya terhadap masyarakat dinilai signifikan karena mampu menciptakan banyak lapangan kerja. Hingga triwulan III tahun 2025, progres realisasi proyek diperkirakan mencapai 20 persen dan akan meningkat menjadi sekitar 55 persen pada akhir tahun.

Dengan adanya investasi ini, Indonesia diharapkan dapat beralih dari sekadar pengekspor kelapa mentah menjadi produsen berbagai produk turunan bernilai tinggi, sekaligus memperkuat perekonomian daerah berbasis perkebunan.

Sumber: RMOL
Editor: Agung