Kagum kepada Dr Amir Yanto, Dr Aqua Dwipayana Silaturahim ke Ibundanya dan Ziarah ke Makam Ayahandanya

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat bersilaturahim ke ibunda Dr Amir Yanto. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Boyolali – Di balik sosok pejabat yang tegas dan berwibawa, sering tersimpan kisah keluarga yang mengajarkan makna ketulusan, kerja keras, dan doa tanpa henti. Itulah yang dirasakan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana ketika pertama kali bersua dengan Dr Amir Yanto, Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung.

Pertemuan itu berlangsung hangat pada Rabu pagi (29/10/2025) di Jakarta. Aqua Dwipayana hadir bersama Direktur C pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, Agoes Soenanto Prasetyo, yang menjadi jembatan perkenalan keduanya.

Meski baru pertama kali bertemu, Dr Aqua segera menangkap keteduhan dan kerendahan hati dalam diri Dr Amir. Di tengah kesibukan dan jabatan tinggi yang diembannya, Dr Amir tetap tampil sederhana, tutur katanya lembut, dan senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya.

“Beliau sosok yang bersahaja, sangat menghormati orang lain, dan punya ketulusan yang jarang saya temui,” ujar Dr Aqua usai pertemuan itu. Kekaguman itu menumbuhkan rasa ingin tahu yang mendalam tentang sosok yang membentuk karakter mulia Dr Amir—yakni kedua orang tuanya.

Tak menunggu lama, Kamis sore hingga malam (30/10/2025), Dr Aqua memutuskan menempuh perjalanan ke Boyolali, Jawa Tengah, kampung halaman Dr Amir. Niatnya sederhana: bersilaturahim kepada Ibunda tercinta Dr Amir, Suparti, dan berziarah ke makam sang ayahanda, almarhum Ngatman Jarwo Wiyoto.

Di rumah sederhana yang penuh suasana hangat itu, Dr Aqua disambut ramah oleh Suparti, ibu dari enam anak. Sembari menikmati teh hangat dan obrolan santai, Dr Aqua mendengarkan kisah hidup perempuan tangguh itu. Ia juga didampingi Teguh Sutrisno, anak keempat dari Suparti, yang dengan penuh hormat menuturkan bagaimana sang ibu menjadi tiang keluarga setelah sang ayah wafat.

Suparti bercerita dengan tenang, sesekali tersenyum mengenang masa lalu. Ia mengisahkan perjuangan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan doa. “Yang penting itu jujur, rajin, dan jangan lupa salat,” ujarnya lirih namun tegas—sebuah nasihat yang terus dipegang oleh anak-anaknya hingga kini.

Menjelang malam, Dr Aqua bersama keluarga Suparti menuju makam almarhum Ngatman Jarwo Wiyoto. Di bawah temaram lampu dan desau angin pedesaan Boyolali, suasana menjadi haru. Dr Aqua memanjatkan doa khusyuk, memohonkan ampun dan keberkahan untuk almarhum.

“Saya ingin menghormati sosok luar biasa yang telah berhasil mendidik anak-anaknya menjadi manusia berintegritas, termasuk Pak Amir,” ucap Dr Aqua usai ziarah.

Baginya, perjalanan itu bukan sekadar kunjungan silaturahim, melainkan ziarah batin—mengagumi ketulusan orang tua yang berhasil menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya.

“Simbok luar biasa dan hebat. Bersama suami tercinta, sukses mendidik semua anaknya, termasuk Pak Amir. Masya Allah,” tutur Dr Aqua penuh takzim. Ucapannya menggema sebagai refleksi betapa kuatnya peran keluarga dalam membentuk karakter seseorang.

Kisah singkat pertemuan dan perjalanan itu seakan meneguhkan satu hal: di balik keberhasilan seseorang, selalu ada doa yang tak putus dari seorang ibu, dan teladan hidup dari seorang ayah.

Bagi Dr Aqua, pertemuan dengan Dr Amir Yanto dan silaturahim ke keluarganya di Boyolali menjadi pengalaman spiritual yang mengingatkan kembali pada makna syukur dan pentingnya menghormati orang tua.

“Alhamdulillah,” ujarnya lirih. “Saya mendapat pelajaran berharga dari keluarga yang sederhana, tapi penuh keikhlasan dan keteladanan.”

Editor: Agung