Jamu Tradisional ‘Bu Erna’ Raih Penghargaan UMKM Terinovatif 2025 di Batam

Ernawati (kedua dari kiri) seusai menerima UMKW Award tahun 2025 dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

LAPORAN: Alia Safira

J5NEWSROOM.COM, Batam – Usaha jamu tradisional asal Medan, Jamu Tradisional Bu Erna, meraih penghargaan UMKM Award 2025 kategori UMKM Terinovatif dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam. Penghargaan tersebut diserahkan pada malam penutupan Gebyar UMKM 2025 di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, Sabtu (8/11/2025).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam, Salim, mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang dinilai tangguh, kreatif, serta inovatif.

“Proses seleksi dilakukan secara ketat. Penghargaan ini menjadi pengakuan resmi dari pemerintah daerah agar pelaku usaha semakin termotivasi untuk berkembang,” ujar Salim.

Gebyar UMKM 2025 yang berlangsung selama empat hari sejak Rabu (4/11/2025) itu diikuti oleh sekitar 200 pelaku UMKM serta 150 pelajar dari tujuh SMK dan empat universitas di Batam. Kegiatan tersebut mengusung tema “Sinergi, Inovasi, dan Apresiasi Menuju UMKM Tangguh dan Mandiri.”

Acara dibuka oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, ditandai dengan kegiatan membatik bersama pelajar sebagai simbol kolaborasi dunia pendidikan dan dunia usaha. Selain pameran dan bazar produk lokal, kegiatan juga diisi dengan workshop kewirausahaan, lomba kreatif pelajar, serta pemberian penghargaan UMKM Award.

Salim berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat dan pelajar untuk berinovasi serta mengenal lebih jauh dunia kewirausahaan.

“Kami ingin muncul kolaborasi antara pendidikan, usaha, dan pemerintah agar UMKM Batam semakin kuat dan inovatif di era digital,” ujarnya.

Penerima penghargaan, Ernawati, mengaku bersyukur atas anugerah tersebut. “Saya sangat bersyukur karena Jamu Tradisional Bu Erna terpilih menjadi UMKM Terinovatif Kota Batam. Ini semua berkat bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Batam,” kata pengusaha yang akrab disapa Erna itu, didampingi putrinya, Cacha.

BACA JUGA: Jamu Tradisional “Bu Erna” Hadir di Kawasan Kuliner Kaliban Trade Center Punggur Batam

Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti bahwa produk tradisional masih memiliki tempat di tengah persaingan industri modern, asalkan dikemas dengan inovasi dan konsistensi.

Dukungan Pemerintah

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebut Gebyar UMKM menjadi langkah strategis untuk membawa pelaku usaha Batam naik kelas. Pemerintah Kota Batam, kata dia, terus menghadirkan berbagai kebijakan yang berpihak pada UMKM, salah satunya melalui program pinjaman tanpa bunga hingga Rp20 juta.

“Program ini akan terus kami evaluasi agar lebih efektif. Jika belum optimal, akan kita cari formula lain supaya UMKM benar-benar bisa naik kelas,” ujar Amsakar.

Ia menyoroti lima tantangan utama yang kerap dihadapi pelaku UMKM, yakni tata kelola usaha, akses permodalan, manajemen keuangan, kemasan produk, dan pemasaran.
“Masih banyak yang belum bisa membedakan uang usaha dengan uang pribadi. Ini soal manajemen yang terus kami bantu lewat pelatihan,” katanya.

Amsakar menambahkan, saat ini sejumlah produk UMKM Batam mulai menembus pasar modern. Ia mencontohkan produk Batik Barelang yang dipasarkan melalui Dekranasda Batam dan telah mencatat penjualan hingga Rp2 miliar.

“Dari sekitar 2.000 UMKM di Batam, baru 20 persen yang mendapat pembinaan. Ke depan, kami ingin seluruh pelaku usaha merasakan manfaat program pemerintah,” ujarnya menegaskan.

Editor: Agung