
Oleh Dr Aqua Dwipayana
SEJAK Kamis 13 November 2025 sore, putri sulung saya, Alira Vania Putri Dwipayana yang akrab dipanggil Ara, opname di Rumah Sakit EMC Sentul, Kabupaten Bogor. Ara harus istirahat total dari berbagai kegiatannya.
Bersamaan dengan itu, kami sekeluarga fokus pada Ara. Memberikan motivasi untuk kesembuhannya. Mulai Kamis terus-menerus menemaninya di rumah sakit.
Istri saya, Retno Setiasih, dan si bungsu Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana lebih dulu bersama Ara. Sejak masuk rumah sakit. Sedangkan saya mulai Jumat, setelah tiba di Bogor dari Yogyakarta.
Jumat itu saya ada agenda di Yogyakarta, Magelang, dan Semarang. Demi Ara, semua saya batalkan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman karena tidak jadi menemui mereka. Alhamdulillah mereka memakluminya.
“Pak Aqua, anak lebih utama. Jadi bapak fokus saja pada penyembuhan Ara,” ucap teman-teman senada.
Menghibur
Sejak Ara masuk rumah sakit, para saudara dan teman-teman kontak saya. Baik lewat WhatsApp maupun telepon langsung. Jumlahnya ratusan orang.
Semua menyampaikan ucapan turut prihatin sambil mendoakan kesembuhan Ara. Mereka juga menghibur saya sekeluarga agar sabar menerima cobaan itu.
Seiring dengan itu, karangan bunga dan buah berdatangan. Setelah saya menginformasikan rumah sakit dan kamarnya.
Dua teman akrab saya yang sudah seperti saudara yakni Dirut PT Duta Anggada Realty Ventje Suardana dan pemilik Hotel Golden Tulip Holland Resort Batu Sonny Njonoriswondo intens kontak saya. Mereka setiap hari telepon saya menanyakan perkembangan kesehatan Ara serta mengirimkan karangan bunga dan buah.
Sonny yang baru kembali dari China bersama mitra bisnisnya Linggarjanto Boedi Oetomo, menyarankan saya untuk menikmati istirahat sambil menemani Ara. Setelah agenda saya yang padat selama lima hari di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Nurcholis dan Habib Membesuk
Selain lewat WhatsApp, telepon, karangan bunga, dan buah, juga banyak yang datang ke rumah sakit. Semua tujuannya sama, mendoakan Ara dan menghibur kami sekeluarga.
Minggu pagi (16/11/2025) saudara saya, Nurcholis MA Basyari bersama putranya, Nur Habibur Rohman Assalavi membesuk ke rumah sakit. Rencana semula mereka mau datang pada Sabtu, namun ada urusan mendadak.
Nurcholis adalah editor buku-buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim (POS) karya saya. Nama POS diabadikan sebagai nama rombongan umroh yang dipimpin wartawan senior itu. Telah memberangkatkan umroh sebanyak 167 orang. Alhamdillah…
Sambil membesuk Ara, kami ngobrol. Mendiskusikan berbagai hal aktual termasuk kegiatan Nurcholis di Persatuan Wartawan Indonesia Pusat dan Dewan Pers.
Saya menyimak semua yang disampaikan Nurcholis. Seluruhnya menarik. Semangatnya luar biasa dan totalitas menekuni profesinya.
Pulang ke Rumah Bogor
Minggu siang dokter mengizinkan Ara meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah Bogor. Setelah memastikan kesehatannya membaik.
Kami sekeluarga sangat bersyukur dan bahagia. Setelah menjalani opname selama empat hari tiga malam, Ara diizinkan pulang.
TUHAN mengabulkan doa kami sekeluarga serta ratusan orang, baik saudara maupun teman-teman. Semuanya bersyukur dan gembira saat saya menginfokan Ara telah diizinkan pulang.
Senin ini Ara masih istirahat. Retno dan Ero kerja. Sedangkan saya silaturahmi ke teman-teman di Jakarta. Saya memutuskan dalam minggu ini tidak keluar kota.
Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar kepada semua saudara dan teman yang telah mendoakan dan memberi perhatian besar untuk kesembuhan Ara. Untuk semua atensi, bantuan, dan kebaikan itu hanya TUHAN yang dapat membalasnya. Aamiin ya robbal aalamiin…
Dari Bogor saya ucapkan selamat mensyukuri semua rezeki yang diperoleh. Salam hormat buat keluarga.
19.45 17112025
Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional

