
J5NEWSROOM.COM, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari posisinya meski ada desakan dari kalangan tertentu. Ia berencana menggelar pertemuan dengan para kiai sepuh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, sebagai bagian dari konsolidasi internal untuk menghadapi polemik organisasi yang sedang berkembang.
Gus Yahya menyatakan bahwa masalah internal PBNU sebaiknya diselesaikan melalui mekanisme organisasi, yakni mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), bukan melalui tekanan eksternal atau desakan publik. Menurut dia, integritas kelembagaan NU harus dijaga agar tidak rusak akibat konflik internal.
Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa hingga kini ia belum menerima surat resmi terkait ajakan mundur atau pencekalan dirinya. Hal ini ia sebut sebagai bukti bahwa isu yang berkembang mungkin lebih bersifat politis dan emosional daripada masalah administratif yang sah.
Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, mendukung langkah konsolidasi ini dengan mengimbau seluruh pengurus di berbagai tingkatan untuk tetap tenang dan menjaga harmoni organisasi. Dia menegaskan bahwa konsolidasi kiai di Lirboyo bukan untuk memecah belah, melainkan untuk memperkuat persatuan NU dalam menghadapi dinamika kepengurusan.
Pertemuan kiai di Lirboyo nantinya diharapkan menjadi forum terbuka untuk mendiskusikan gagasan konstruktif tentang bagaimana menjaga stabilitas organisasi dan mengakomodasi aspirasi para ulama sepuh. Langkah ini dipandang sebagai respons strategis terhadap desakan mundur dan rumor politis yang berkembang.
Dengan langkah konsolidatif tersebut, Gus Yahya berharap NU dapat menavigasi krisis internal dengan baik, menjaga legitimasi kepemimpinannya, dan menunjukkan bahwa NU tetap solid dalam menghadapi tantangan modern.
Editor: Agung

