Jenderal Israel Sebut Krisis Personel Militer Terparah dalam Sejarah

Tentara Israel menahan seorang demonstran selama protes yang menyerukan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di kamp pengungsi Nur Shams, di kota Tulkarem, Tepi Barat, Ahad, 23 November 2025. (Foto: Republika)

J5NEWSROOM.COM, Seorang jenderal Israel, Itzhak Brik, memperingatkan bahwa Angkatan Bersenjata Israel sedang menghadapi kekurangan personel militer yang sangat serius, yang menurutnya adalah krisis terparah sepanjang sejarah negara itu. Ia menyatakan bahwa ribuan pasukan menolak untuk dipanggil kembali atau memperpanjang kontrak, sehingga beban operasional militer semakin berat.

Brik menjelaskan bahwa selama dua tahun konflik di Gaza, Israel telah kehilangan banyak prajurit karena korban tewas dan luka, sementara puluhan ribu lainnya mengalami trauma mental yang mendalam. Kondisi ini, kata dia, memperparah kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan personel militer.

Permasalahan ini juga berdampak pada kesiapan operasional militer. Menurut Brik, krisis personel telah mengganggu kemampuan untuk merawat peralatan perang dan menjalankan operasi-misi strategis secara optimal. Bahkan, dia memperingatkan bahwa Angkatan Darat bisa kehilangan efektivitasnya jika kondisi ini terus berlanjut.

Lebih jauh, Brik menilai bahwa akar dari krisis ini terdapat pada kebijakan militer terdahulu, termasuk pemangkasan jumlah prajurit dan masa tugas yang terlalu singkat. Kebijakan tersebut, menurutnya, telah melemahkan kekuatan personel jangka panjang.

Brik juga menyoroti kelemahan dalam manajemen sumber daya manusia militer Israel. Ia menyebut bahwa sistem data personel saat ini terfragmentasi, dan manajemen SDM belum terencana secara matang untuk menjawab kebutuhan militer di masa depan.

Editor: Agung