Inflasi Batam dan Tanjungpinang April 2023 Berada di Angka 044 Persen

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang juga Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Suryono. (Foto: BI Kepri)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Posisi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Batam dan Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau yakni Batam dan Tanjungpinang pada April 2023 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen (mtm). Data ini berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS).

Inflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada periode Idulfitri tahun 2022 yang tercatat sebesar 0,81 persen (mtm). Inflasi pada bulan April 2023 terutama didorong oleh kelompok transportasi khususnya peningkatan tarif angkutan udara, sejalan dengan permintaan yang tinggi untuk mudik Idul Fitri.

Selain itu, inflasi juga bersumber dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan harga emas global.

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Suryono mengatakan, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga, terutama cabai merah, cabai rawit, kacang panjang, bawang merah, dan kentang seiring dengan peningkatan pasokan pasca panen raya di beberapa sentra produksi.

Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,47 persen (mtm) dan 0,22 persen (mtm). Dengan demikian, secara tahunan, gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi sebesar 4,09 persen (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,77 persen (yoy).

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau memperkirakan inflasi gabungan 2 kota IHK di Kepri di sisa tahun 2023 akan tetap terkendali dan kembali ke sasaran 3 persen ± 1 persen. Hal tersebut didukung oleh sinergi yang solid dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau serta TPID Kabupaten/Kota se-Kepulauan Riau.

“Selama periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023, TPID telah melaksanakan operasi pasar atau pasar pangan murah di 50 titik di Provinsi Kepulauan Riau. Dalam kegiatan tersebut, TPID berkolaborasi dengan produsen bahan pangan termasuk kelompok tani dan nelayan, distributor, Bulog, BUMD serta instansi dan lembaga di Kepulauan Riau untuk menyediakan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkap Suryono, dalam  keterangan persnya, Rabu (3/5/2023) malam

Selain itu, lanjut Suryono, kerjasama antardaerah di Provinsi Kepulauan Riau juga terus didorong, antara lain dengan mengoptimalkan sentra produksi cabai di Kabupaten Karimun untuk menambah pasokan ke Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.

Di samping itu, pemantauan stok, harga dan kualitas pangan dilakukan secara intensif oleh TPID bersama Satgas Pangan, termasuk melaksanakan inspeksi mendadak ke pasar bersama dengan Forkopimda di beberapa pasar di Kepulauan Riau menjelang Idulfitri.

Selain upaya antisipasi inflasi di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), program kerja TPID ke depan juga ditujukan untuk memperkuat struktur ketahanan pangan Kepulauan Riau.

“Hal tersebut dilakukan antara lain dengan peningkatan sarana dan prasarana produksi bahan pangan. Program itu dilaksanakan di wilayah perkotaan melalui gerakan tanam pangan di pekarangan dan di sentra produksi pangan,” jelas Suryono.

Pada bulan Mei 2023, Suryono menambahkan, TPID akan menyerahkan 10.000 bibit cabai merah kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.

“Berbagai upaya tersebut merupakan wujud implementasi dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kepulauan Riau 2023 yang bertema ‘KEPRI BERSAHABAT’ (BERkolaborasi dalam StAbilisasi Harga dan pAsokan Bahan pangan AnTardaerah),” pungkas Suryono, yang juga sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri ini.

Editor: Agung