Puisi Wina Armada Sukardi

Wina Armada Sukardi

Stempel

Di mintakat nan terik mencekik nafas
legian pengusaha dan penguasa saling bertatapan kelu
Mereka ganar di sekujur tubuh
ada tera stempel berdarah-darah.

Sejamaknya stempel biasa dibuat dengan cepat dan murah
setelah berbentuk stempel melangit pertanda pengesahan kekuasaan
Cap stempel menunjukkan saudagar memenangkan tender pekerjaan
Para juragan memerlukan stempel agar menadah kucuran pencaharian
Stempel mengesahkan pengangkatan pembesar
Segala petinggi sebelum mencantumkan jabatan mendambakan stempel.

Stempel membuktikan status hukum antara orang merdeka dan terpidana

Stempel tetiba mampu berubah menjadi lambang kekuasaan yang garib
Memperolehnya terkadang harus memakai upeti  
Pejabat pemangku kekuasaan memerlukan saweran berlimpah agar sudi memberi stempel di surat keputusan.
Harga stempel keadilan penegak hukum bolehlah ditawar-tawar.

Stempel menjelma menjadi mobil-mobil gemerlap dan rumah-rumah mewah
Stempel mengantarkan pemegangnya sampai ke dunia cekikikan sumbang tempat tidur
Stempel menyalurkan dana-dana haram ke partai politik.

Manakala pengusaha dan penguasa jumpa di sel penjara
mereka terpantau penaka tikus rakyat pengerogot kue negara

Kiwari gementar menatap stempel yang dulu begitu mereka sombongkan.

Saat di zaman bazrah mereka ditanya apakah memiliki stempel kebaikan
seluruh stempel yang dibawa hanya stempel tulang berduri tajam yang tintanya berasal darah sendiri
bercampur keringat rakyat yang pernah dihisap.

Jikalau sebelumnya menyadari stempel yang dikuasai dapat membawa kenikmatan tiada berbatas waktu
ingin rasanya  orang-orang itu kembali beberapa menit saja untuk mencap stempel kemaslahatan.

Di setiap kalbu manusia lahir tera stempel bukti rincian buku jiwa. *

Pasar Modern Bintaro, 29 Mei 2023