J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta semua kader PDI Perjuangan (PDIP) untuk berjuang mengentaskan kemiskinan. Megawati mendorong para kader PDIP untuk turun ke ke bawah mendengarkan aspirasi masyarakat karena menurutnya, kemiskinan dapat dientaskan dengan kerja sama semua pihak, termasuk juga menangani persoalan stunting yang tersebar di berbagai daerah.
“Apakah ini (kemiskinan dientaskan) mungkin? Sangat mungkin karena Indonesia ini dimerdekakan dan kondisinya sebenarnya kaya raya. Cuma belum dibagi bersama,” demikian petikan pidato Megawati dalam acara puncak Bulan Bung Karno yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Presiden Joko Widodo turut menghadiri acara tersebut.
Namun Megawati mengingatkan bahwa konstitusi telah mengamanatkan negara untuk menjaga para fakir miskin. Dan hal ini lah yang akan menjadi kunci bagi PDIP untuk kembali dapat memenangkan pemilu. “Ingat perintah konstitusi, bahwa fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara negara. Itu nanti yang akan jadi pegangan kita supaya kita bisa menang kembali,”
Data Badan Pusat Statistik yang dipublikasikan pada 16 Januari 2023 menyebutkan, persentase penduduk miskin pada September 2022 mencapai 26,36 juta orang (9,57 persen). Jumlah ini meningkat 0,20 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50 persen, naik menjadi 7,53 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 12,29 persen, naik menjadi 12,36 persen pada September 2022.
Autokritik ke PDIP
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai pernyataan Megawati tentang kemiskinan di hadapan kader dan Jokowi merupakan autokritik untuk PDIP sendiri. Sebab, partai berlambang banteng itu bersama pemerintah belum dapat mengentaskan kemiskinan meskipun sudah berkuasa hampir 10 tahun. Karena itu, pernyataan Megawati tersebut sangat baik ditujukan untuk perbaikan di internal partai dalam program pengentasan kemiskinan.
“Tentu sindiran ke Jokowi ada, tapi menyindir Jokowi berarti menyindir diri sendiri. Karena Jokowi merupakan kader dan Presiden dari PDIP,” kata Ujang kepada VOA, Sabtu (24/6/2023).
PDIP merupakan partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 yang mengantarkan Joko Widodo ke tampuk pimpinan negara ini.
Ujang menambahkan pernyataan Megawati juga dapat diartikan tawaran kepada masyarakat agar memilih kembali PDIP dan calon presiden Ganjar Pranowo. Sebab, Megawati ingin tahu bahwa kemiskinan di Indonesia masih ada karena itu harus dilanjutkan programnya oleh PDIP dan calon presidennya.
Sementara terkait koalisi partai pendukung Ganjar Pranowo, Ujang melihat peluang tersebut masih sempat terbuka hingga pendaftaran kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. Sejumlah partai yang bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar adalah PPP dan Hanura.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah