Savero Ungkap Skill ‘Storytelling’ Aspek Penting dalam Penulisan Kreatif di Era Digital

Trainer digital dari ICT Watch dan Siberkreasi Indonesia Savero Karamiveta Dwipayana tengah menyampaikan materinya di
Gereja Isa Almasih Anambas Malang, Kamis 1 Juni 2023. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Malang – Trainer digital dari ICT Watch dan Siberkreasi Indonesia Savero Karamiveta Dwipayana menjelaskan bahwa kemampuan bercerita atau “storytelling” menjadi aspek penting dalam penulisan kreatif. Yang utama bukanlah ceritanya tapi bagaimana kita mampu bercerita dengan baik melalui rangkaian teks kalimat yang ditulis.

Savero menyampaikan demikian saat memaparkan materi Workshop Jurnalistik bertajuk “Menulis Kreatif di Era Digital” di Gereja Isa Almasih Anambas Malang, Kamis 1 Juni 2023. Durasinya sekitar 4 jam dengan peserta hampir 100 orang. Savero mewakili Siberkreasi yang merupakan Gerakan Nasional Literasi Digital.

Pelaksananya Departemen PIK Sinode Gereja Isa Almasih dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pesertanya dari Majelis Daerah 5 yang meliputi Jatim, Bali, Sulawesi, dam Kalimantan Timur.

Baru tampil, Savero sebagai pembicara langsung “menyentak” ratusan peserta. Dengan meminta salah seorang yang hadir menyebutkan urutan Pancasila dari satu sampai lima. “Sekarang ini hari kelahiran Pancasila. Ayo sebutkan Pancasila sesuai urutannya,” kata Ero panggilan akrab Savero Karamiveta Dwipayana kepada seorang peserta yang di depannya.

Orang yang ditunjuk dengan tiba-tiba kaget. Sama sekali tidak menyangka hal itu bakal terjadi. Entah lupa atau tidak hafal Pancasila sehingga dia tidak dapan menjawab “tantangan” Ero.

Tanpa maksud mempermalukan orang tersebut, Ero kemudian menunjuk ke orang lain yang berada di dekatnya. Pertanyaan dan permintaannya sama. Dengan lancar dia menyebutkan satu-persatu isi Pancasila sesuai urutannya.

Begitu urutan terakhir selesai disebutkannya dan semuanya benar, Ero langsung “mengganjarnya” dengan hadiah berupa e-Money. “Isi ada isinya dan dapat dipakai buat belanja,” ucap Ero yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.

Penampilan Ero yang sangat menarik dengan menyajikan data yang aktual membuat para peserta terkesima. Mereka antusias menyimak semua yang disampaikannya.

Ero melanjutkan bukan tentang ceritanya, tapi bagaimana kamu bercerita. Masukkan rasa di dalamnya. Gunakan visual atau tampilan menarik. Perhatikan alur ceritanya. Gunakan nada yang tepat jika berbicara atau pilihan kata jitu jika menulis.

Putra bungsu Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana ini kemudian menjelaskan tiga gaya penulisan yakni naratif, persuasif, dan deskriptif. Gaya menulis naratif, deskriptif, dan persuasif adalah tiga gaya yang berbeda dalam menulis. Masing-masing gaya ini memiliki tujuan dan ciri khasnya sendiri.

Gaya menulis naratif digunakan untuk mengisahkan suatu cerita atau peristiwa. Tujuan utama gaya ini adalah untuk menghibur, menggugah emosi, atau mengajarkan pembaca melalui kisah yang disampaikan. Gaya naratif seringkali menggunakan unsur-unsur seperti karakter, plot, dan dialog untuk membangun cerita yang menarik.

“Gaya ini cenderung menggunakan bahasa yang lebih berwarna dan mengandung imajinasi yang kaya. Contoh gaya naratif ketika pertama kali dikenalkan dengan komputer, saya kesulitan untuk memahami dan menggunakannya. Sekarang saya merasa lebih percaya diri dan terampil dalam menggunakan teknologi digital, dan saya akan terus mengembangkan kemampuan literasi digital saya,” ucap Ero.

Kemudian, lanjut anak muda yang memiliki jiwa sosial yang tinggi ini, gaya menulis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek, tempat, atau situasi dengan detail. Tujuannya adalah untuk membuat pembaca dapat membayangkan dengan jelas apa yang sedang digambarkan. Gaya deskriptif seringkali menggunakan penggunaan kata-kata yang kaya akan gambaran visual, pendengaran, penciuman, rasa, dan perasaan.

Contohnya, tambah Ero, kemampuan individu untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan literasi digital. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengakses hingga menggunakan informasi dari beragam sumber digital.

Selanjutnya menurut Ero adalah gaya menulis persuasif yang digunakan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar tentang suatu pandangan atau pendapat tertentu. Tujuannya untuk mempengaruhi pembaca agar setuju atau mengambil tindakan sesuai dengan apa yang ditawarkan. Gaya persuasif cenderung menggunakan argumen yang kuat, fakta yang relevan, dan bahasa yang persuasif untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan pembaca.

“Contohnya, ‘Dengan memiliki kemampuan berinternet yang baik, kita dapat menggunakan teknologi secara efektif dan produktif. Mari tingkatkan literasi digital dengan terus belajar dan mengembangkan kemampuan kita dalam menggunakan teknologi secara bijak dan aman’,” katanya menjelaskan.

Dalam menulis, Ero menegaskan, kita  dapat memilih gaya yang sesuai dengan tujuan dan konteks tulisan. Penting untuk menguasai setiap gaya dan dapat menggunakannya secara efektif untuk mencapai tujuan penulisan. Praktik dan pembacaan yang beragam dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis dalam berbagai gaya tersebut.

Savero Karamiveta Dwipayana bersama dengan peserta Workshop Jurnalistik bertajuk “Menulis Kreatif di Era Digital”. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

Manfaat Kanal Digital

Ero juga menyinggung tentang banyak manfaat yang dapat dipetik dari keberadaan kanal digital. Kanal digital atau digital channel mengacu pada platform dan media digital yang digunakan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan menyampaikan informasi kepada audiens secara online atau dalam jaringan.

Ero menguraikan pertama dari sisi aksesibilitas. Kanal digital memungkinkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi dan konten.

Pengguna dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja selama mereka terhubung ke internet. Hal ini memungkinkan audiens dari berbagai belahan dunia untuk mengakses informasi yang relevan dengan kebutuhan dan minat mereka.

“Kemudian, dengan menggunakan kanal digital, pesan dan konten Anda dapat mencapai audiens yang sangat luas. Internet adalah jaringan global yang menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia. Dengan demikian, kanal digital memungkinkan Anda untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens potensial yang jauh lebih besar dibandingkan dengan metode tradisional,” ucap anak muda yang pernah meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi Bidang Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini.

Ero juga menyoal tentang manfaat dari sisi interaksi dan keterlibatan. Kanal digital memungkinkan interaksi dua arah antara pengguna dan penyedia konten. Pengguna dapat memberikan umpan balik, berkomentar, atau berbagi konten dengan mudah melalui platform digital. “Hal ini memungkinkan terciptanya hubungan yang lebih erat antara penyedia konten dan audiens, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pengguna,” katanya menguraikan.

Dalam kanal digital, ia menambahkan, kita dapat melacak dan mengukur kinerja kampanye atau aktivitas online engan lebih mudah dan akurat. Kita juga bisa melihat metrik seperti jumlah pengunjung, tingkat konversi, atau interaksi pengguna untuk mendapatkan wawasan tentang efektivitas strategi pemasaran dan konten kita. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan kampanye dan meningkatkan hasil akhir.

Selanjutnya, penggunaan kanal digital dapat lebih ekonomis dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti iklan cetak atau siaran televisi. Kita dapat mengatur dan mengelola kampanye digital dengan anggaran yang lebih terukur dan dapat disesuaikan. Selain itu, beberapa kanal digital seperti media sosial atau blog memungkinkan kita untuk mempublikasikan konten dengan biaya yang hampir nol.

Kanal digital juga bisa mengarahkan pesan dan konten epada audiens yang tepat. Dengan menggunakan alat dan teknik seperti iklan online yang tersegmentasi, kita dapat menyampaikan pesan kepada kelompok target yang spesifik berdasarkan demografi, minat, atau perilaku online mereka.

“Terakhir, dalam hal fleksibilitas dan kecepatan. Kanal digital memberikan fleksibilitas konten yang dapat dibagikan dan format yang bisa digunakan. Kita dapat menggunakan teks, gambar, video, atau kombinasi dari semuanya untuk menciptakan pengalaman yang menarik bagi pengguna. Selain itu, kanal digital memungkinkan kita untuk memperbarui atau mengubah konten dengan cepat sesuai kebutuhan atau perubahan tren,” ujarnya Ero.

Tidak Terkesan Menggurui

Ero semakin aktif dan produktif. Kiprah anak muda ini tambah meluas. Ia kerap berkeliling Nusantara untuk terus menyampaikan materi pelatihan, seminar, workshop, dan lain-lain, utamanya dalam bidang komunikasi.

Ero semakin matang dalam menyampaikan materi presentasi di depan publik. Selain itu, tema-tema dan penyampaian materinya sangat up to date dan relevan dengan kondisi mutakhir. Itulah mengapa dalam setiap sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi baik dilakukan bersama ayahandanya maupun seorang diri, peserta selalu antusias dan kerap mendapat insight penting dan pemahaman komprehensif tentang berbagai isu yang berkembang. Utamanya dalam kaitan bidang komunikasi, selaras dengan latar belakang keilmuan Ero.

Sebagai mahasiswa dengan latar belakang keilmuan Komunikasi, Ero amat memahami bahwa literasi digital dan media sosial adalah keharusan bahkan semestinya menjadi keniscayaan bagi seluruh kaum muda. Dengan paparan dan jargon yang mudah dipahami serta gaya penyampaian yang selalu menyenangkan karena tidak terkesan seperti menggurui, putra bungsu dari dua bersaudara itu banyak menyampaikan materi yang sangat mendasar dan penting yakni etika berkomunikasi. Sebuah hal penting dan mendasar bahkan dalam konteks diskursus di ranah digital atau virtual.

Materi yang disampaikan Ero tak sekadar merepresentasikan kompetensi keilmuan dan pengalaman emasnya dalam beragam kiprah positifnya di berbagai kesempatan dan lembaga. Termasuk keberadaannya sebagai relawan Satuan Tugas Percepatan Penangggulangan Covid-19 Nasional yang dipimpin Letjen TNI Purn Doni Monardo selama lebih dari dua tahun pada masa pandemi.

Lebih dari itu, apa yang disampaikan Ero terasa autentik dan relevan bagi anak muda tersebut. Apa yang diucapkan di depan publik adalah praktik berkomunikasinya sehari-hari. Ero selalu mengedepankan sikap santun, rendah hati, serta sangat menghargai lawan bicara karena sejak dini dibesarkan dalam lingkungan yang terbiasa menjalankan nilai-nilai positif demikian.

Ero saat ini menjadi aktivis dan trainer literasi digital di ICT Watch yang merupakan organisasi masyarakat sipil yang telah menginisiasi sejumlah inisiatif dan gerakan literasi digital di Indonesia.

Ero juga menjadi Direktur Keuangan dan Kemitraan Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas. Merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.*

Editor: Saibansah