J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Manusia merencanakan tapi Tuhan YME yang menentukan. Itu dirasakan Trainer digital dari ICT Watch dan Siberkreasi Indonesia, Savero Karamiveta Dwipayana.
Semula mau sholat Idul Adha di Yogyakarta bersama kedua orangtuanya, Aqua Dwipayana dan Retno Setiasih. Sehingga Rabu (28/6/2023) pagi bersama ibunya berencana naik pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang ke Bandara Ahmad Yani Semarang.
Begitu tiba di Semarang langsung ke eyangnya di Salatiga. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Semuanya lancar.
Setelah makan malam di resto ‘Gudeg Bu Hajjah Amad’ di Selokan Mataram dan makan durian di Bhumi Durian, saat di mobil menuju rumah Yogyakarta, Ero mendapat kabar dukacita. Marsda TNI Purn Prio Utoyo Wardi, bapak dari Donny BU, teman akrab Ero meninggal di Jakarta.
Menerima kabar dukacita itu Ero langsung berucap, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Sambil berniat dan berpikir untuk melayat dan menghadiri pemakamannya. Mengantarkan jenazah ayah sahabatnya itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
BACA JUGA: Savero Ungkap Skill ‘Storytelling’ Aspek Penting dalam Penulisan Kreatif di Era Digital
“Ero ke Jakarta ya untuk melayat dan menghadiri pemakaman bapaknya Mas Donny. Kamis sore besok (kemarin-pen) kembali lagi ke Yogyakarta,” kata Ero minta izin kepada kedua orangtuanya. Keduanya mengizinkan bahkan mendukung niat mulia Ero tersebut.
Putuskan Naik Kereta ke Jakarta
Di mobil Ero melihat jadwal pesawat dari Bandara Yogyakarta International Airport Kulon Progo ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada Kamis (29/6/2023) pagi. Selain itu juga mencari informasi kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Jakarta pada Rabu (28/6/2023) malam.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Ero memutuskan berangkat ke Jakarta naik kereta Bima. Pukul 23.15 meninggalkan Stasiun Tugu Yogyakarta.
“Nanti ke Stasiun Tugunya Ero diantar Theo saja,” kata Ero. Theo yang dimaksud adalah teman akrabnya Theofanus Reynaldo Christianto yang selama kuliah tinggal di rumah Yogyakarta.
Sekitar pukul 22.30 naik motor dari rumah Yogyakarta, Theo membonceng Ero. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit sudah tiba di Stasiun Tugu.
Besok paginya, Kamis pukul 06.24 Ero kirim foto di WhatsApp (WA). Menginfokan mau sholat Idul Adha di salah satu masjid di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. “Tadi Ero turun di Stasiun Jakarta Timur. Setelah itu ke masjid ini untuk sholat Idul Adha,” jelas Ero.
Laporan Pandangan Mata
Selama di Jakarta sekitar 13 jam —dari pukul 06.00 sampai pukul 19.00— Ero di WA keluarga menginfokan aktivitasnya. Mulai tiba di Jakarta hingga menjelang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.
Kiriman Ero seperti laporan pandangan mata. Lengkap dengan foto-fotonya. Mulai di masjid, di rumah duka, hingga di pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
“Ero sudah beli tiket Garuda Indonesia. Dari Cengkareng pukul 18.55. Begitu mendarat di YIA Kulon Progo langsung naik kereta pukul 21.25,” ungkap Ero.
Sekitar pukul 22.30 Ero tiba di rumah Yogyakarta. Theo dan Dicky Pontjowanto menjemputnya di Stasiun Tugu.
Begitu sampai rumah Yogyakarta Ero cerita pengalamannya. Sekitar 23 jam Perjalanan Yogyakarta – Jakarta dan aktivitasnya selama di ibu kota negara.
Semuanya lancar. Niat mulia Ero untuk melayat hingga mengantar sampai tempat peristirahat terakhir terwujud. Alhamdulillah.
Editor: Saibansah