Mengenang Wartawan Tempo di Kepri, Rumbadi Dalle

Koresponden Majalah dan Koran Tempo, Rumadi Dalle saat wisuda S2 hukum. (Foto: Ist)

PERSAHABATAN hampir dua dasawarsa lamanya dengan koresponden Majalah dan Koran Tempo, Rumadi Dalle, membuat kami menjadi seperti saudara. Abang dan adek. Bang Rum, memosisikan dirinya sebagai abang saya di perantauan.

Sebagai sesama perantau di Kota Batam, banyak pengalaman kami lalui sebagai sesama wartawan. Apa sajakah itu? Berikut catatan Pemimpin Redaksi Majalah Siber Indonesia J5NEWSROOM.COM, Saibansah Dardani.

1 Januari 2019, langit Surabaya masih pagi. Saya sudah bergerak ke Bandara Juanda Surabaya, mau terbang ke Batam. Sehabis menguji kompetensi wartawan, saya memilih untuk menginap barang semalam di rumah waktu kecil saya, Surabaya.

Sampai Juanda, setelah mengantongi boarding pass, masih ada waktu sekitar satu jam sebelum waktu panggilan naik pesawat. Saya ngopi di kedai dekat ruang tunggu keberangkatan.

Kopi hitam biasa, americano tipis tanpa gula. Belum lama duduk, hape saya berdering. Panggilan masuk dari sahabat saya, mantan redaktur Koran Tempo, Arif Firmansyah.

“Mbah, bang Rumbadi sakit keras. Sekarang dirawat di rumah sakit,” katanya dari ujung telepon.

Entah sejak kapan kami saling menyapa dengan panggilan ‘mbah’. Padahal, kami sama-sama alumni Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Sumenep Madura Jawa Timur,
satu angkatan. Lulus tahun 1991, belum terlalu sepuh sebenarnya untuk dipanggil ‘mbah’. Kami pun sama-sama belum punya cucu, tapi ya…sudahlah.

“Sakit apa, mbah?”

“Kurang jelas, kabarnya jantung. Coba, tolong dibezuk yo mbah.”

“Ok, ntar kalau sudah sampai Batam ya.”

“Loh, ini di mana?”

“Juanda.”

“Oo….oke mbah, ntar kabari ya, kondisi kesehatan bang Rumbadi.”

Pembicaraan kami pun terputus.

Wajar kalau Arif yang bermestautin di Depok Jawa Barat itu bisa mengetahui kondisi bang Rumbadi, lebih cepat dari saya. Karena mereka berdua telah bertahun bekerja dalam desk yang sama, desk daerah. Arif sebagai koordinator dan bang Rumbadi sebagai koresponden Majalah dan Koran Tempo untuk wilayah Kepri. Mereka aktif berkoordinasi penugasan peliputan berita. Semasa hidupnya, bang Rumbadi memanggil sahabat saya Arif dengan sebutan ‘ustadz’.

1