ASITA Kepri Minta Pemerintah Tertibkan Travel Bodong

Poster acara talk show yang digelar oleh ASISTA Kepri. (Foto: Ist)

“Rencana manusia beda sama rencana Allah. Selama pandemi 3 tahun banyak perusahaan kolaps, bahkan pailit. Saya punya kawan, travel umrahnya sangat besar, tapi pailit juga akibat pandemi ini,” ujar H. Kamaruddin Saban yang berkantor di Komplek Nagoya Business Center V/39 Lubuk Baja Batam ini.

Meski demikian, pandemi COVID-19 bukan menjadi sebuah hambatan. Selama biro umrah dan hajinya tidak bisa beroperasi, dirinya memilih banting stir menjalankan usaha lainnya. Salah satunya membuat keramba ikan di daerah tepi laut di Tanjung Piayu Batam.

Setelah peraturan dan kebijakan baru Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerjaan Arab Saudi berubah pascapandemi, akhir bulan Ramadan 2022, Nettour Group bisa memberangkatkan jemaah umrah lagi. Walaupun harga paket umrahnya relatif tinggi dari sebelum pandemi.

Ada kebijakan baru dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi setelah pandemi ini, kata Kamaruddin Saban. Di antaranya visa umrah biasanya berlaku 30 hari. Setelah COVID-19 berlalu, masa berlaku visa umrah menjadi 90 hari. Selain itu, bagi wanita yang ingin berangkat sendirian saat ini tidak perlu mahram.

“Tidak hanya itu saja, ada keleluasaan umat muslim yang ingin umrah. Mereka tidak dibatasi usianya, artinya usia berapa saja bisa berangkat ibadah umrah,” ujar Kamaruddin Saban.

Menyadari bahwa terdapat juga biro umrah yang lain di Kepulauan Riau, untuk bersaing sehat adalah dengan meningkatkan kualitas dan pelayanaan terbaik. Harga umrah lewat Nettour Batam Group murah namun berkualitas. Pelayanan yang baik akan menyebar dari mulut ke mulut.

Sedangkan menurut CEO Lintas Nusa Indah Tours, Linda Ng, perlu difokuskan adalah cara mendatangkan wisatawan ke Batam. Oleh karena Batam milik kita semua, kita semua perlu bergandengan tangan. Pascapandemi ini, akses keluar masuk ke Singapore, Malaysia, dan negara tetangga lainnya terbuka lebar.

Menurut Linda Ng, kita tidak perlu risau apabila masyarakat Batam justru berwisata keluar Batam dan Kepulauan Riau. Justru yang perlu ditingkatkan adalah mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya dari luar Batam dan luar negeri menuju Batam.

“Untuk menarik turis ke Batam dan Kepulauan Riau pascapandemi kita harus kompak. Operator harus bersinergi supaya turis mau belama-lama di Batam. Operator mulai dari pelayan transportasi kapal laut, pesawat, hotel, restoran, spa, mal-mal, rental, taksi, dan operator lainnya,” ujar CEO Lintas Nusa Indah Tours, Linda Ng.

Pada AKTM IV ini, 135 biro travel dari Batam, Singapore, Malaysia, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Medan, Padang, Bangka Belitung, Bali, Kendari, Sulawesi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Palembang hadir menyemarakkan acara ini.

Editor: Saibansah

2