Sensasi Aneka Kuliner Berbagai Negara di Eropa Barat dan Timur

Sandwich di Berlin yang disajikan dengan tampilan yang khas. (Foto: Akbar/J5NEWSROOM.COM)

Trdelnik (dibaca: Terdelnik) menurut sejarawan berasal dari wilayah Transylvania, Romania. Pangeran Josef Gvadanyi, seorang jenderal Hongaria yang menetap di kota Skalica, kota ini sekarang adalah perbatasan antara Slovakia dan Ceko. Pangeran Josef dan juru masaknya yang berasal dari Transylvania yang mengenalkan Kurtoskalacs atau Trdelnik sebutannya di Ceko.

Ternyata pastri ini asal muasalnya dari daerah Bohemia, yang juga terkenal dengan kerajinan kristalnya, bahkan yang memberi kenangan dan inspirasi khusus bagi almarhum Freddy Mercury-nya Queen, yang menciptakan lagu ‘Bohemian Rhapsody.’

Setelah dua hari di Praha dan tiba di Berlin, ternyata pilihan makanan pun sangat banyak. Bahkan, ada resto-resto Turki, India, Jepang, dan lain-lain sangat beragam, akan tetapi rupanya saya lebih tertarik dengan sandwich yang tentu saja dengan tampilannya yang lebih mengundang selera.

BACA JUGA: Sensasi Menikmati ‘Hucasie Hodi’ di Resto Najatarsia Slowakia

Roti lapis atau roti isi (Inggris: sandwich), adalah makanan yang biasanya terdiri dari sayuran, keju atau daging yang diiris, diletakkan di atas atau di antara irisan roti. Lebih tepatnya, makanan apa pun di mana dua atau lebih potongan roti berfungsi sebagai wadah atau pembungkus untuk jenis makanan lain.

Sandwich di Berlin yang disajikan dengan tampilan yang khas. (Foto: Akbar/J5NEWSROOM.COM)

Akan tetapi sanwich yang disajikan di Berlin ini diiris dengan cara yg menarik, jadi tampilan lapisan isinya terlihat jelas, apalagi di sini adalah surganya Vegan, menu vegetarian bukan main banyaknya. Setelah itu lengkap rasanya dengan ngopi di Einstein Coffee.

Dari Berlin perjalanan berlanjut ke Hamburg, saya jadi teringat sejarah makanan yang kini sangat populer di negeri kita juga, yaitu Hamburger. Menurut Perpustakaan Kongres Amerika dan Pemerintahan Connecticut, hamburger pertama dijual pada tahun 1895 oleh Louis Lassen di rumah makannya, Louise’s Lunch di New Haven, Connecticut.

Majalah New York menulis, awalnya Hamburger tak diberi nama, hingga saat beberapa pelaut dari Hamburg singgah ke restoran tersebut. Tapi karena hamburger sudah begitu familiar, maka saya coba ke makanan lain yang menjadi tempat favorit warga Hamburg.

Pak Konsul Jenderal RI di Hamburg, Adrian Wicaksono mengajak saya ke Konditorei Lidtner, yang kalau pagi antriannya selalu panjang. Konditorei adalah kata Jerman untuk toko pâtisserie atau makanan manis. Konditorei biasanya menyediakan berbagai varietas pastri dan biasanya juga disajikan sebagai sebuah kafé.

2