J5NEWSROOM.COM, Bintan – Satu unit kapal Puskesmas antar pulau milik Pemerintah Kabupaten Bintan kini teronggok tak terurus di hutan bakau di wilayah Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur.
Kapal berbahan fiber yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah itu seakan dibiarkan rusak dan habis dimakan waktu.
Dari pantauan wartawan media mitra J5NEWSROOM.COM di lokasi, kapal tersebut kondisinya memprihatinkan. Catnya sudah mulai terkelupas dan mesin kapal juga tidak berada di badan kapal.
Seorang tokoh pemuda Bintan, Asri Suherman mengatakan kapal tersebut tak seharusnya dibiarkan begitu saja. Karena untuk membeli kapal itu, pastinya negara harus mengeluarkan uang yang sedikit.
“Apa semua barang negara seperti itu, jika dinilai tak lagi bisa digunakan dibiarkan begitu saja,” ujar pria yang akrab disapa Eman itu saat ditemui di Kijang Tanjungpinang, Kamis (9/3/2023).
Menurut Eman, aset pemeritah yang dibeli menggunakan uang negara itu tidak akan rusak parah seperti itu, jika pemegang amanah mampu merawat dan menjaganya dengan baik.
“Saya rasa gak bakal seperti itu kondisinya, kalau memang dirawat. Buktinya kapal itu sampai sekarang masih mengapung dan belum ada bocor dari badan kapal,” ungkap Eman.
Harusnya, pemerintah dapat memelihara dan menjaga dengan baik, agar tidak perlu lagi mengeluarkan uang banyak untuk pengadaan yang sama.
“Kalau lah barang yang rusak semua dibiarkan begitu saja, uang yang harusnya bisa digunakan untuk kepentingan yang lain, hanya habis di situ-situ saja,” timpal Eman.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Bintan, Gama Isnaeni mengatakan, kapal tersebut sudah berumur 23 tahun, sehingga tak layak lagi digunakan. Karena dapat membahayakan penumpang maupun pengumudinya jika dipaksakan beroprasi.
“Ya sudah lapuk, sudah 23 tahun. Membahayakan,” ujar Gama saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp.
Sumber: Batamtoday.com
Editor: Saibansah