Menko Mahfud MD Siap Perang Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Batam

Menko Polhukam Mahfud MD mengunjungi Shelter Shanta Theresia disambut Chrisanctus Paschalis Saturnus atau Romo Paschal. (Foto: Putra Gema/BTD)

J5NEWSROOM.COM, Batam – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD berjanji akan menindaklanjuti segala bentuk informasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Batam dan Kepri.

Hal itu diungkapkannya pada saat menghadiri diskusi publik yang digagas BP2MI dengan tema ‘Perang Semesta Melawan Penempatan Ilegal Pekerja Migran Indonesia’ yang berlangsung di Swissbel Hotel, Harbour Bay, Kota Batam, Kamis (6/4/2023).

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD mengatakan, perang semesta adalah sebagai bentuk perang dengan segala kekuatan yang ada untuk memerangi TPPO. “Masalah TPPO setiap tahun menujukan trend peningkatan. Berdasarkan data-data yang saya miliki, selama 2017 hingga 2022, terdapat 2.605 kasus TPPO di Indonesia,” katanya.

Menko Mahfud MD menjabarkan, dari 2.605 kasus tersebut, 50,97% korban di antaranya melibatkan anak-anak dan 46,14% melibatkan perempuan. “Tetapi ini data yang tercatat, bagaimana yang tidak tercatat? Pasti lebih banyak dari ini,” tegasnya.

Lanjut Mahfud MD, peningkatan kasus TPPO tersebut pada umumnya disebabkan karena semakin berkembangnya modus operandi.

“Sepanjang tahun 2021 dan 2022, pemerintah telah menangani 1.262 korban dari tren baru TPPO ini, direkrut secara non prosedural, berbagai PMI ini dipekerjakan sebagai online scammers untuk melakukan penipuan investasi, love scam, operator judi online, penipuan berkedok money loundering,” lanjutnya.

Tidak berhenti di situ, kehadirannya dalam kegiatan ini juga disebabkan banyaknya informasi bahwa telah terdapat banyak oknum yang terlibat didalam pengiriman PMI ilegal maupun non prosedural dari Kota Batam.

Selain itu, lanjut Mahfud MD, tingginya angka korban TPPO ini juga karena minimnya kesadaran masyarakat di Indonesia terkait bahayanya bekerja di luar negeri sebagai pekerja ilegal.

Menko Polhukam Mahfud MD saat mengecek Pelabuhan Batam Center yang menjadi jalur pergerakan PMI ilegal. (Foto: Putra Gema/BTD)

“Kenapa saya hadir ke sini? Karena hukum penindakan TPPO di sini macet, makanya saya hadir. Untuk penegakannya nanti saya akan rapatkan di Jakarta. Saya ingin mengakhiri ini dengan mengucapkan terima kasih, Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan diskusi ini dibuka dengan resmi,” tutupnya.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Mahfud MD berkunjung ke Shelter Shanta Theresia atau Shelter Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Kepri di Kecamatan Sekupang. Mahfud MD dan romongan disambut langsung Chrisanctus Paschalis Saturnus atau Romo Paschal.

Mahfud MD mengatakan, dirinya telah mendapati banyak laporan terkait maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah Kepri, khususnya Kota Batam.

Mahfud MD pun menegaskan, bahwa tindak TPPO merupakan tindakan keji yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Yang jelas, TPPO itu pidana yang sangat keji bagi kemanuasian. Pemerintah sudah punya undang-undang. Apalagi ternyata ini melibatkan jaringan-jaringan, baik kantor pemerintah maupun swasta. Saya sudah punya daftar jaringan itu, yang nanti diuji sahih dulu. Karena pemerintah tidak main-main dengan permasalahan ini,” tegas Mahfud lagi.

Lanjut Mahfud, tentu dirinya akan kembali melakukan pemeriksaan ulang dari berbagai laporan yang telah diterima. Sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah ataupun kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Yang jelas ini sangat membahayakan, melibatkan uang banyak dan uang gede. Tetapi mengancam kemanusian, tidak hanya jiwa manusia, tetapi juga kemanuasian. Saya dapat laporan bahwa para PMI tidak digaji, paspor ditahan. Yang seperti itu harus ditindak bersama-sama. Itu aja itu pesan konstitusi kita,” tegasnya.

Sementara itu, Romo Paschal mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah disampaikan Mahfud MD untuk bersama-sama memerangi mafia TPPO di Batam dan Kepri.

“Pak Mahfud menyampaikan dukungan. Kasus ini udah jadi atensi beliau, dia sudah ambil alih semua. Apapun yang terjadi beberapa bulan terakhir, beliau akan menindaklanjuti,” kata Romo.

Romo juga mengaku lebih tenang ketika permasalahan ini sudah menjadi atensi Menko Polhukam Mahfud MD.

“Saya ucapkan terima kasih atas atensi Pak Menko, kami merasa lebih tenang karena diatensi Pak Menko Polhukam. Ini menjadi momentum kita bisa berantas kejahatan perdagangan orang di Indonesia,” tutupnya.

Sumber: Batamtoday.com
Editor: Saibansah