LAPORAN: Alia Safira
J5NEWSROOM.COM, Batam – Penampilan budaya di Festival Seni Budaya Sulawesi Selatan (Sulsel) di Festival Seni Budaya Sulawesi Selatan yang digelar di Golden Prawn 933 Ballroom VIP C, Minggu (2/7/2023) begitu memukau warga Batam. Termasuk, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid.
“Hubungan emosional yang terjalin antara suku Bugis dan Melayu Kepulauan Riau (Kepri) tidak dapat terpisahkan,” tegas Jefridin.
Hubungan tersebut ditandai dengan banyaknya peninggalan dan bukti sejarah yang berada di Pulau Penyengat dan Kota Tanjung Pinang. “Oleh karena itu perpaduan kedua budaya ini yang akhirnya membentuk sebuah persatuan dan kesatuan, serta hubungan yang erat dan tidak bisa terpisahkan,” ungkap Jefridin Hamid.
Ditambahkan Jefridin yang juga memiliki turunan darah Bugis tersebut, turut menikmati suguhan ragam tarian dan kesenian khas Sulawesi Selatan.
“Maaf dan salam dari Bapak Wali Kota Batam Muhammad Rudi, serta apresiasi pada kegiatan ini karena kebetulan saya juga merupakan orang Bugis Bone,” kata Jefridin.
Pagelaran seni ini juga disejalankan dengan Pelantikan Pengurus Organisasi Sosial Kepemudaan Ikatan Anak Bugis Rantau Batam (IABRB), Periode 2022-2026 oleh Ketua Badan Pengurus Daerah Ikatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (IKKSS) Kota Batam, Masrur Amin.
“Selamat kepada pengurus yang sudah dilantik, mudah-mudahan dengan IKKSS sebagai pilar dapat bergandeng tangan bersama pemerintah berkolaborasi membangun Batam yang kita cintai,” katanya.
Jefridin juga mengajak masyarakat Batam berdarah Sulawesi Selatan yang hadir untuk berkolaborasi membangun Batam, melalui Paguyuban untuk mendukung program pembangunan.
“Semoga anak-anak muda yang tergabung dalam Ikatan Anak Bugis Rantau Batam, bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan seperti yang diberikan para pendahulu kita untuk tanah melayu ini,” kata Jefridin.
Di saat yang sama, Ketua Badan Pengurus Daerah IKKSS Kota Batam, H. Masrur Amin, berpesan pada para pengurus yang dilantik pada kesempatan tersebut untuk mengaplikasikan program kerja dengan baik, dan ambil andil membantu pembangunan Kota Batam.
“Mari kita berkontribusi dalam pembangunan kota Batam dan Kepri pada umumnya. Sejarah Bugis di Kepri tidak bisa terpisahkan dalam kemajuan di tanah Melayu,” ungkap Masrur Amin.
Editor: Agung