Catatan Safari Silaturahim Dr Aqua Dwipayana di Provinsi Kepri (Bagian-5)
RANGKAIAN kegiatan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana hari pertama di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin 12 Juni 2023 begitu padat. Setelah bertemu dengan ajudan Kepala Kantor Imigrasi Batam, Erfan Fawwaas, lalu ngopi sejenak dengan Area Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Batam, Marwan. Kemudian “rapat redaksi” dengan awak BATAMTODAY.COM dan Majalah Siber Indonesi J5NEWSROOM.COM. Dilanjutkan dengan memberikan paparan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ulul Ilmi Cendekia (UIC) Batam.
Dari sini, Dr Aqua Dwipayana bergegas ke markas Polairud Polda Kepri di Sekupang Batam. Mobil kami yang disopiri uda Hendra, seorang anggota TNI AL, sampai pukul 16.30 WIB. Di sini, pria yang pernah jadi dosen luar biasa di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri itu disambut oleh Wakil Direktur Polairud Polda Kepri, AKBP Cahyo Dipo Alam, mewakili Direktur Polairud Polda Kepri Kombes Pol Boy Herlambang yang sedang ada kegiatan penting di Polda Kepri. Bagaimana pertemuan Dr Aqua Dwipayana dengan jajaran Polairud Polda Kepri tersebut? Berikut lanjutan catatan wartawan Majalah Siber Indonesia J5NEWSROOM.COM Saibansah Dardani yang berkesempatan membersamainya selama dua hari itu.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Boy Herlambang itu diikuti para pejabat utama Polairud Polda Kepri. Karena ruangan yang terbatas, akhirnya 13 orang saja, yang tiga orang adalah Dr Aqua Dwipayana, abang kandungnya Ikhsyat Syukur dan saya sendiri.
AKBP Cahyo Dipo Alam menyampaikan ucapan selamat datang kepada sahabat Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih itu. Disertai, permohonan maaf Direktur Polairud Polda Kepri Kombes Pol Boy Herlambang yang tidak bisa hadir menemuinya. Karena sedang ada kegiatan penting di Polda Kepri.
BACA JUGA: Antusiasnya Para Guru Ponpes UIC Batam Serap Ilmu Dr Aqua Dwipayana
Pertemuan yang ditingkahi dengan hujan sejak siang, di dalam ruang AC lagi, ditemani teh hangat, menjadikan suasana sore itu terasa nikmat. Alhamdulillah. Pertemuan itu seperti keluarga jauh yang baru datang. Karena ternyata, Dr Aqua Dwipayana selain sebagai dosen luar biasa bidang Komunikasi di Sespimti Polri juga berteman dengan banyak perwira tinggi Polri yang bertugas di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga, sharing komunikasi dan motivasi sore itu menjadi hangat.
Intinya, saling mengingatkan agar para pejabat utama Polairud Polda Kepri yang hadir sore itu benar-benar mengabdi untuk bangsa dan negara. Tidak neko-neko, aneh-aneh. Fokus saja menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Lalu, Dr Aqua Dwipayana mengajak semuanya untuk belajar dari kasus mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo yang berakhir tragis. Dari posisinya yang semula adalah jenderal yang ditakuti di jajaran Polri, tiba-tiba menjadi orang yang hina dan dipecat dengan tidak hormat. Lalu, dipenjara dengan putusan majelis hakim, penjara seumur hidup. “Jadikan kasus jenderal Sambo ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua,” tegas motivator yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu.
Selain menyampaikan contoh kasus Ferdy Sambo, Dr Aqua Dwipayana juga mengungkapkan kasus narkoba yang menimpa mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa yang dihukum majelis hakim dengan hukuman penjara seumur hidup.
Dari dua kasus jenderal polisi itu, seharusnya seluruh jajaran anggota Polri di Indonesia bisa mengambil pelajaran berharga. Bahwa, sudah tidak bisa lagi bagi anggota Polri untuk bertidak sewenang-wenang dan melanggar hukum. Semua akan mendapat hukuman, tidak perduli jenderal sekali pun.
BACA JUGA: Menghormati Ajudan Kepala Kantor Imigrasi Batam Seperti Komandannya
Maka, Dr Aqua Dwipayana mengajak semua jajaran Polairud Polda Kepri untuk bekerja profesional dan tidak melanggar hukum. Karena jabatan mereka itu tidak selamanya, hanya sementara. “Bekerjalah dengan niat sebagai ibadah, pengabdian kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Karena jika mereka melanggar hukum dan dipecat lalu dipenjara, yang malu bukan hanya diri mereka sendir, tapi juga anak istri dan keluarga besarnya,” ucap Dr Aqua Dwipayana mengakhiri pemaparannya.
Tidak hanya satu arah, pertemuan sore yang berlangsung sekitar satu jam itu juga diwarnai dengan dialog. Terkait dengan kondisi dan situasi lingkungan kerja di Polairud Polda Kepri. Lengkap dengan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai sukses dan keberhasilan seluruh jajaran Polairud Polda Kepri dalam menjalan tugas demi bangsa dan negara.*