J5NEWSROOM.COM, Batam – Sales Branch Manager Rayon II Kepri, Fadlan dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau meminta kepada masyarakat Batam agar tenang. Karena pasokan gas elpiji subsidi 3 kilogram alias gas melon di Batam masih aman.
Hal itu mereka sampaikan setelah turun langsung memastikan ke sejumlah pangakalan gas elpiji 3 kilogram dan memastikan stok di Kota Batam, dalam kondisi aman.
Sales Branch Manager Rayon II Kepri, Fadlan mengungkapkan, dalam tiga hari ini, pihaknya telah melakukan penambahan stok untuk di Batam. Hal itu guna mengantisipasi kepanikan masyarakat Batam atas isu kelangkaan gas tabung melon tersebut.
“Sabtu, Minggu, dan Senin masing-masing penambahan sebanyak 22.400. kurang lebih 50 persen. Itu di luar penyaluran dengan kuota normal,” kata Fadlan, saat sidak bersama Disperindag Batam, di salah satu pangakalan gas elpiji 3 kilogram di kawasan Batam center, Senin (31/7/2023)
Fadlan menjelaskan, penambahan itu dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada saat ini. Disebutkannya, kuota normal penyaluran gas elpiji bersubsidi untuk kota Batam saat ini sebanyak 45 ribu tabung per hari.
Menurutnya, stok itu akan mencukupi, jika masyarakat melakukan pembelian seperti biasa sesuai kebutuhan. Tidak seperti dalam seminggu terakhir ini, kenaikan permintaan masyarakat ke sejumlah pangkalan meningkat, akibat panik buying.
“Untuk antisipasi kekurangan gas subsidi ini, kita sudah menambah kuota, kami juga himbau masyarakat untuk membeli gas elpiji bersubsidi secukupnya, sesuai kebutuhan,” pintanya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau menuturkan, informasi kelangkaan gas bersubsidi di Kota Batam belakangan ini tidak benar adanya.
Menurutnya, kesan itu muncul lantaran masyarakat banyak melakukan panic buying akibat terpengaruh berita dari luar kota Batam. Sehingga masyarakat menjadi panik dan melakukan pembelian gas lebih dari biasanya.
“Elpiji kita cukup. Cuma belakangan ini ada informasi yang tidak benar dari daerah lain, jadi panic buying saja. Karena ada berita langka dari luar,” tututnya.
Disebutkannya, jika menemukan, stok gas kosong di sejumlah pangkalan, kemungkinan gas tersebut masih dalam pengantaran ke pangakalan. Dimana proses pengisian di depot juga memakan waktu.
Sementara itu, salah seorang pedagang, Ippon mengungkapkan, stok di tempatnya juga terbilang aman. Khususnya untuk warga sekitar.
Ia menuturkan, rata-rata kebutuhan tertinggi ialah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, sejauh ini juga masih mencukupi. “Kami kalau langka, pasti pusing. Cuma sejauh ini masih cukup,” kata pemilik pangkalan gas di Perumahan Marcelia.
Editor: Agung