NCW Minta Pemerintah Tunda Realisasi Proyek Rempang ECO-City Hingga Usai Pemilu 2024

Ketua Umum Nasional Corruption Watch, Hanifa Sutrisna meminta agar pemerintah untuk menunda realisasi proyek Rempang Eco-City hingga digelarnya Pemilu 2024. (Foto: Net)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Ketua Umum Nasional Corruption Watch, Hanifa Sutrisna meminta agar pemerintah untuk menunda realisasi proyek Rempang Eco-City hingga digelarnya Pemilu 2024.

Hanifa menilai proyek tersebut bisa menimbulkan konflik sosial yang serius bagi stabilitas keamanan dalam negeri.

“Pak Jokowi masih ada waktu hingga Oktober 2024 untuk merealisasikan PSN di Pulau Rempang itu kok, kenapa harus dipaksakan sebelum Pemilu?, ujarnya dalam konferensi pers di Sekretariat DPP NCW, Jakarta pada Rabu, 27 September 2023.

Menurutnya, jika proyek ini dipaksakan tetap berjalan maka bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak asing yang ingin agar situasi Pemilu 2024 tidak kondusif.

Selain itu, ia menyoroti berbagai potensi korupsi yang dapat terjadi dari Proyek Rempang Eco-City mulai dari jalannya kesepakatan investasi tersebut hingga pembebasan lahan milik warga.

“Pengaduan masyarakat mengatakan bahwa tidak semua dari lahan-lahan yang diganti itu benar-benar diganti dengan layak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hanifa turut menyinggung kesan proyek Rempang Eco-City yang begitu dipaksakan sebelum Pilpres.

“Rempang Eco City ini kesannya dipaksakan harus rampung penempatan investasinya sebelum Pilpres 2024. Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi yang berasal dari aktivis jalanan seharusnya lebih peka dan sensitif terhadap jeritan rakyat kecil, bukannya lebih memihak kepada pengusaha, apalagi membela kepentingan pengusaha asing” ujar Hanif.

Hanif menuturkan, relokasi masyarakat Rempang yang dipaksakan menimbulkan dugaan bahwa hal tersebut harus dilakukan agar pencairan anggaran dari investor dapat direalisasikan.

“Dugaan kami ini kenapa Rempang Eco City dipaksakan biar ada uang masuk sebelum Pilpres jumlahnya sekitar 30 persen atau sekitar 50 triliun” tutur dia.

Jika proyek Rempang Eco-City ini terus dipaksakan rampung sebelum Pilpres, jelas Hanif, akan muncul pandangan di masyarakat bahwa proyek itu dipakai untuk pembiayaan menghadapi gelaran Pemilu 2024 mendatang.

“Jangan sampai kami, rakyat melihat bahwa pemaksaan dilaksanakannya Rempang Eco City ini adalah kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk Pilpres,” tegasnya.

Sumber: Disway
Editor: Agung