J5NEWSROOM.COM, Ramallah – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken, Minggu (5/11/2023), meninggalkan Tel Aviv menuju Turki untuk melanjutkan lawatan diplomatiknya di Timur Tengah. Sebelum berangkat, Blinken melangsungkan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Blinken menegaskan komitmen Amerika untuk mengirim bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa dan dimulainya kembali layanan-layanan penting di Gaza. Blinken juga menegaskan bahwa warga Palestina tidak boleh dipindahkan secara paksa.
Ditambahkannya, Blinken dan Abbas membahas upaya-upaya untuk memulihkan ketenangan dan stabilitas di Tepi Barat, termasuk perlunya menghentikan kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya – mengacu pada kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Sebelumnya, Blinken hari Jumat (3/11/2023) juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang bersikeras tidak akan memberlakukan gencatan senjata sementara hingga semua sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
Sedikitnya 9.700 Orang Tewas di Gaza
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, mengatakan hingga hari Minggu sedikitnya 9.700 orang tewas, sebagian besar anak-anak. Sementara di wilayah pendudukan Tepi Barat, sedikitnya 140 tewas dalam rangkaian serangan Israel. Badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina UNRWA mengatakan 72 staf badan itu tewas dalam serangan udara Israel.
Sementara sedikitnya 1.400 warga Israel tewas dalam serangan Hamas tanggal 7 Oktober lalu. Hamas juga menculik 242 orang yang hingga kini ditahan di Gaza. Sejauh ini baru empat sandera yang dibebaskan.
Dalam perjalanan menuju Turki, Blinken melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad di mana ia bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed Shia’ Al Sudani.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah