Psyche Stress

Salah satu festival Psychedelic Trance di Israel. (Foto: Net)

Oleh Dahlan Iskan

ANDA pun kelihatannya juga tahu: mengapa musik psychedelic trance populer di Israel.

Sampai-sampai ada festival psychedelic di sana –yang berbuntut perang berkepanjangan antara Hamas dan Israel sekarang ini.  

“Anak muda Israel full stress,” tulis media di Jerusalem.

Mereka kan diharuskan ikut wajib militer. Bukan satu tahun seperti di Amerika atau Taiwan. Tapi tiga tahun. Maka setelah selesai wajib militer mereka umumnya pergi tiga bulan. Cari wilayah yang paling bebas. Melepas stres.

Salah satu tujuan mereka adalah India. Khususnya ke daerah Goa. Di sana mereka bisa hidup bebas. Mirip-mirip hippies.

Di Goa-lah mereka mengenal musik psychedelic trance. Di sana mereka juga bertemu anak muda dari negara lain –yang punya persoalan serupa.

Di samping wajib militer, kehidupan sehari-hari orang Israel juga dipenuhi ketegangan, kecurigaan dan rasa tidak aman. Mereka memerlukan pelepasan ketegangan –apa pun bentuknya.

Omri Homsy Harari mengakui semua itu. Ia adalah pendiri majalah Psychedelic. Ia juga pernah jadi EO untuk festival psychedelic trance.

“Hidup di Israel itu memang spesial. Tapi juga penuh stres,” katanya pada media di sana.

Goa sendiri memang pernah menjadi ‘ibu kota’ hippies dunia. Mulai tahun 1960-an.

Di Goa, para hippies itu mendapatkan diri mereka tertular budaya meditasi India. Jadilah musik psychedelic Goa menjadi musik psychedelic trance. Lalu menyebar ke seluruh dunia –dengan alat musik elektronik yang punya kekuatan watt tinggi.

Di Israel, ujar Einat Haimovich, psychedelic trance pertama kali muncul tahun 1987-an. Yakni setelah terjadinya serangan intifada pertama.

“Setelah itu kita seperti penuh stres. Lalu perlu mencari sesuatu yang rileks. Perlu kedamaian,” ujar Einat.  

Perempuan muda itu kini membuka program pelayanan pemulihan trauma bagi para pengunjung festival psychedelic trance yang diserang Hamas di Hari Sabath 7 Oktober lalu.

Program pemulihan trauma itu berlangsung 10 hari di dekat Tel Aviv. Tiap hari 10 orang relawan bergabung di program itu. Saya lihat foto-fotonya. Banyak peralatan meditasinya.

Anda pun sudah tahu: ‘Bapak Psychedelic Trance’ bukanlah orang Goa. Ia justru orang California. Ia seorang hippie. Sampai punya nama panggilan Goa Gil.

Nama aslinya: Gilbert Levey.

Goa Gil seumuran saya: lahir 1951. Ia barusan meninggal dunia:  Oktober lalu –tidak lama setelah Hamas menyerbu festival psychedelic trance di Israel.

Goa Gil juga penggila musik rock –yang menurunkan banyak sub aliran. Misalnya punk. Belakangan muncul lagi psychedelic trance.

Tentu Goa Gil dianggap orang aneh. Ia seperti sulit diterima lingkungan.

Goa Gil pun meninggalkan Amerika: 1969. Awalnya Gil ke Amsterdam –yang gerakan hippies-nya juga lagi berkembang.

Di Amsterdam ia tahu di mana bisa hidup bahagia sebagai hippie: India.

Ia pun ke Goa.

Di India, Gil jadi sadhu. Pengembara suci. Keluar masuk hutan. Ia menemukan guru spiritual di sana.

Awal tahun 1980-an para hippies di Goa sangat terkesan dengan perkembangan alat musik elektronik. Maka mereka mengombinasikan musik meditasi India dengan yang serba elektronik.

Sejak itu para hippies menggunakan alat musik modern. Mereka berkumpul di pantai Goa. Semalam suntuk. Jiwa mereka berpesta. Tidak henti-hentinya.

Di situlah psychedelic trance lahir. Berkembang. Banyak festivalnya. Yang paling bersejarah tentu yang diserbu Hamas itu.

Mungkin Anda ingin usul: Einat perlu buka cabang rehabilitasi trauma di Jakarta. Harus segera: yakni begitu suara Pilpres dan Pileg selesai dihitung tanggal 14 Februari depan.*

Penulis adalah wartawan senior Indonesia