J5NEWSROOM.COM, Israel – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengecam demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus Amerika, dengan menyebutnya sebagai aksi anti-Yahudi dan membandingkannya dengan peristiwa Holocaust.
Dalam sebuah pernyataan video yang dirilis pada hari Rabu (24/4), Netanyahu mengatakan “massa anti-Yahudi telah mengambil alih universitas-universitas terkemuka” di mana “mereka menyerukan pemusnahan Israel.”
“Ini mengingatkan kita pada apa yang terjadi di universitas-universitas Jerman pada tahun 1930-an,” ujarnya seraya menambahkan “Ini tidak masuk akal.”
Netanyahu meminta pejabat negara bagian, lokal dan federal untuk turun tangan.
“Tanggapan dari beberapa presiden universitas sangat memalukan. Untungnya, pejabat negara bagian, lokal, federal, banyak yang memberikan tanggapan berbeda. Tetapi harus ada lebih banyak lagi yang harus dilakukan.”
Kelompok-kelompok yang mengorganisir protes tersebut menyangkal tuduhan antisemitisme, dan mengatakan demonstrasi itu ditujukan terhadap Israel dan tindakannya di Gaza.
Ribuan mahasiswa menuntut pihak kampus untuk memutuskan hubungan keuangan dengan Israel dan melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan yang mendukung konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan, yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Puluhan orang telah ditangkap dengan tuduhan masuk tanpa izin atau melakukan tindakan tidak tertib.
Sejumlah mahasiswa Yahudi juga ikut ambil bagian dalam aksi protes tersebut. Tetapi sebagian lainnya mengatakan demonstrasi itu telah mengarah ke antisemitisme dan membuat mereka takut untuk menginjakkan kaki di kampus.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah