Pelajaran Hidup Berharga dari Sopir Taksi Blue Bird, Hendra Wijaya

Dr Aqua Dwipayana bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jateng Erwin Ardian dan Pemimpin Redaksi Tribun Jogja Ribut Raharjo di Mall Botani Square Bogor. (Foto: J5NEWSROOM.COM)

J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Mengawali aktivitas di awal pekan minggu keempat Juli 2024 ini, Tuhan memberi rezeki yang luar biasa kepada saya. Nilainya melebihi materi berapa pun.

Rezeki itu dari sopir taksi Blue Bird, Hendra Wijaya. Senin (22/7/2024) menjelang Subuh, sekira pukul 04.00 saya naik taksi dari rumah Bogor. Tujuan akhir terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

Dalam suasana segar setelah sahur dan sholat tahajud, saya menyapa Hendra. Kemudian minta tolong diantar ke Hotel Santika Bogor. Menjemput Pemimpin Redaksi Tribun Jogja Ribut Raharjo dan temannya Danang Purwoko. Dari sana kami ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Ribut ke Yogyarta, sedangkan Danang ke Semarang.

Selama di taksi kami ngobrol ringan. Mendiskusikan berbagai hal. Tidak terasa sekira 30 menit perjalanan, sudah sampai di Bandara Halim Perdanakusuma.

Setelah Ribut dan Danang turun, saya minta tolong diantarkan ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Sepanjang perjalanan kami berdua ngobrol.

Tidak pernah Mengeluh

Hendra yang asli Jakarta cerita banyak tentang perjuangan hidupnya termasuk menafkahi istri dan ketiga anaknya. Putri sulungnya telah meninggal.

Selama 14 tahun bekerja di Blue Bird, Hendra sangat bersyukur. Bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

“Saya bersyukur sekali bekerja di Blue Bird dan sangat betah. Waktu pandemi Covid-19 saya tetap kerja meski sering tidak dapat penumpang,” ucap Hendra.

Menariknya selama kami ngobrol, Hendra sekali pun tidak pernah mengeluh. Lebih mendominasi ucapan syukur dari mulutnya. Meski cobaan yang dialaminya silih berganti.

Ia yakin semuanya telah ditetapkan TUHAN. Sebagai hambaNYA harus terus berusaha dengan gigih dan ikhlas sehingga bisa mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.

Sambil menyimak, saya menyelingi dengan mengapresiasi dan memotivasi Hendra. Mendorongnya untuk terus berpikir positif dan berusaha maksimal agar hatinya bersih.

“Pak Hendra, teruslah berusaha secara maksimal. InsyaALLAH Bapak mendapat rezeki yang halal dan berkah dari ALLAH SWT,” ujar saya.

Tidak terasa taksi yang dikemudikan Hendra tiba di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Kami mengakhiri ngobrol dengan salaman dan sama-sama mengucapkan terima kasih.

Saya sangat berterima kasih ke Hendra karena banyak memberi pelajaran hidup yang sangat berharga.

Alhamulillah.

Editor: Agung