J5NEWSROOM.COM, Washington DC – Pengumuman Harris mengakhiri rangkaian peristiwa besar sejak Presiden Biden mendukungnya untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat kurang dari tiga minggu lalu. Harris dan Walz akan berkampanye, dimulai dengan perjalanan ke tujuh negara bagian yang sebagian di antaranya adalah medan pertempuran terbesar dalam pemilu.
Pengumuman yang sangat dinanti akhirnya tiba.
Wakil Presiden Kamala Harris memilih Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden AS tahun ini.
Tim kampanye Harris mengunggah video percakapan telepon antara Harris dan Walz di media sosial.
“Ini Kamala Harris. Selamat pagi, gubernur,” kata Harris. “Dengar, saya ingin Anda melakukan ini bersama saya. Ayo kita lakukan ini bersama-sama. Maukah Anda menjadi calon wakil presiden?”
“Saya akan merasa terhormat, Ibu Wakil Presiden,” jawab Walz.
Sebelumnya, dalam pernyataan, Harris mengatakan bahwa “Tim adalah pemimpin yang telah teruji dan memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai hal untuk warga Minnesota. Saya tahu, dia akan membawa prinsip kepemimpinan yang sama ke dalam kampanye kami, dan ke kantor wakil presiden,” imbuh Harris.
Kelompok progresif mendukung Walz, 60, yang mereka nilai telah memperjuangkan kebijakan sayap kiri semasa menjabat gubernur Minnesota. Negara bagian di bagian barat tengah AS itu dinilai sangat penting untuk memenangkan pemilu.
Sebagai mantan anggota Garda Nasional Angkatan Darat dan guru, Walz dipandang menarik bagi pemilih kulit putih di kawasan pedesaan.
Dosen politik di University of Virginia, Jennifer Lawless, melalui Skype menilai Walz sebagai, “Seorang progresif yang berhasil memenangkan distrik-distrik pedesaan Partai Republik yang konservatif, yang berhasil meraih kemenangan di seluruh Minnesota, bahkan di daerah kantong nonprogresif, seseorang yang memiliki senjata api dan terjun ke medan tempur karena dia veteran perang dan lahir di Nebraska. Jadi, dia orang yang memahami Amerika Tengah.”
Pada November, Harris dan Walz akan melawan calon dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump dan pasangannya, JD Vance.
Tentang Walz yang dipilih Harris, Vance mengatakan, “Rekam jejak Tim Walz adalah lelucon. Dia adalah salah sorang radikal paling kiri di seluruh pemerintahan AS pada tingkat mana pun. Tetapi menurut saya, dipilihnya Tim Walz menunjukkan bahwa Kamala Harris tunduk pada kebutuhan kelompok sayap kiri partainya. Itulah yang selalu dia lakukan.”
Bahkan sebelum tim kampanye Harris mengumumkan secara resmi bahwa Walz adalah pilihan Harris untuk calon wakil presiden, tim kampanye Trump telah merilis pernyataan yang menyebut Walz sebagai “ekstremis liberal yang berbahaya.”
Walz baru-baru ini mendapat label sebagai anjing penyerang yang ampuh terhadap Trump dan Vance, dengan menyebut mereka “aneh.” Walz punya waktu tiga bulan untuk memperkenalkan diri kepada para pemilih Amerika.
Kim Brown adalah pemilih dari Pennsylvania. Tentang Walz, ia mengatakan, “Saya tidak tahu banyak tentang dia. Kini saya akan mencari tahu tentang dia setelah saya tahu siapa yang dipilih Harris.”
Harris dan Walz sudah mulai berkampanye di negara bagian-negara bagian utama yang menjadi medan pertempuran. Selasa malam, mereka tampil di Philadelphia, Pennsylvania.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah