J5NEWSROOM.COM – Seorang menteri Inggris, Selasa (6/8) mengecam Elon Musk karena komentarnya di media sosial tentang kerusuhan sayap kanan di Inggris dan Irlandia Utara yang disebut “tidak dapat diterima.”
Pemilik X tersebut menuai kecaman tajam setelah menyebut di situs tersebut pada Minggu bahwa “perang saudara” di Inggris tak terhindarkan. Pada Senin, ia semakin memicu kemarahan dengan balasan provokatifnya terhadap unggahan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.
“Penggunaan bahasa seperti ‘perang saudara’ sama sekali tidak dapat diterima,” kata Menteri Kehakiman Heidi Alexander, yang menyebut komentar Musk “sangat tidak bertanggung jawab”.
“Kami melihat petugas polisi terluka parah, gedung-gedung dibakar, jadi saya benar-benar berpikir bahwa setiap orang yang memiliki platform harus menggunakan kekuasaan mereka secara bertanggung jawab,” katanya kepada Times Radio.
Kerusuhan demonstran anti-imigran meluas di Inggris setelah pembunuhan tiga anak di sebuah pesta bertema Taylor Swift di Southport, Inggris barat laut, pada Senin minggu lalu.
Kerusuhan tersebut dipicu oleh disinformasi daring yang menyebut tersangka penusukan sebagai pencari suaka Muslim. Ternyata, tersangka tersebut adalah Axel Rudakubana, 17 tahun, yang lahir di Inggris.
Para perusuh menarget masjid dan hotel yang menampung pencari suaka, memaksa pemerintah untuk menyediakan pengamanan darurat bagi tempat-tempat ibadah Islam.
Dalam sebuah posting di X pada Senin, Starmer berjanji untuk menerapkan “hukum pidana baik secara daring maupun luring”, menambahkan bahwa “kami tidak akan menoleransi serangan terhadap masjid atau komunitas Muslim”.
Musk menjawab: “Bukankah Anda seharusnya khawatir tentang serangan terhadap semua komunitas?”
Tidak Ada Pembenaran
Postingan awal Elon Musk tentang “perang saudara” adalah balasan terhadap pengguna X lain yang menyalahkan kerusuhan pada “dampak migrasi massal dan perbatasan terbuka”.
Juru bicara Starmer mengatakan pada Senin bahwa “tidak ada pembenaran” untuk komentar tersebut.
Pemengaruh (influencer) Andrew Tate dan tokoh sayap kanan anti-Islam Tommy Robinson termasuk di antara mereka yang menyebarluaskan klaim palsu tentang Rudakubana di X.
Juru bicara Starmer juga menyalahkan “aktivitas bot daring”, yang mengindikasikan bahwa rumor palsu tersebut bisa “diperkuat oleh keterlibatan aktor negara”.
Akun X anti-imigran yang memiliki ratusan ribu pengikut, EuropeInvasion, masih memposting klaim keliru bahwa penyerang tersebut “dikonfirmasi sebagai Muslim”.
Gambar buatan AI yang menampilkan seorang pria Muslim mengejar anak yang membawa bendera Inggris telah dilihat lebih dari 900.000 kali.
Menteri Teknologi Peter Kyle mengadakan pertemuan dengan perwakilan TikTok, Meta, Google, dan X pada Senin, dan menegaskan bahwa penyebar informasi palsu di media sosial tidak akan memiliki “tempat untuk bersembunyi.”
Musk, sering menunjukkan dukungannya terhadap gerakan dan politisi sayap kanan. Ini termasuk dukungan untuk tokoh seperti Donald Trump di AS dan Javier Milei di Argentina. Musk sendiri telah mengurangi moderasi konten di platform X sejak mengambil alih Twitter dan lebih mengandalkan “catatan komunitas” dari pengguna.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Agung