Oleh Joko Sudarmawan
MEMBACA tulisan Dr Aqua Dwipayana berjudul “Bahas Tentang Strategi Komunikasi Penanganan Covid-19, Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana Lulus Sangat Memuaskan di Fikom Unpad”, saya tergerak untuk ikut memberi komentar.
Bagi saya, nilai yang diperoleh Mas Savero Karamiveta Dwipayana (Ero) dalam ujian skripsi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) merupakan perwujudan dari suksesnya kedua orang tuanya, Dr Aqua Dwipayana dan Ibu Retno Setiasih dalam mendidik Mas Ero. Juga kakaknya, Alira Vania Putri Dwipayana yang biasa saya panggil Mbak Ara.
Sepemahaman saya, sejak saya kenal dengan Dr Aqua Dwipayana sekeluarga, saya merasa keluarga beliau memang memiliki keistimewaan dibanding keluarga lain yang saya kenal. Banyak keteladanan yang mereka lakukan dan konsisten melaksanakannya.
Mas Ero utamanya, merupakan sosok yang easy going untuk melakukan kebaikan. Semangat silaturahimnya, semangat berbaginya, dan banyak hal baik lainnya sangat sering saya temui dalam keseharian yang ia jalani. MasyaAllah.
Mas Ero juga merupakan pemuda yang memiliki ilmu yang sangat mumpuni, tentu karena didikkan kedua orang tuanya. Termasuk bekal agama yang diberikan kepada Mas Ero.
Ketika saya masih dinas di Kantor Pos Cirebon, Jawa Barat, sangat asyik diskusi sama Mas Ero tentang berbagai hal dengan saya. Terasa sekali kapasitas berpikir dan nalarnya sungguh istimewa dalam usia yang masih relatif muda ketika itu.
Saat saya berdinas di Denpasar, Bali, Mas Ero beberapa kali mampir ke rumah dinas yang kami tempati di Pulau Dewata tersebut. Sering tiba-tiba sudah di depan rumah. Selalu membawa buah tangan.
Layanan Paripurna
Bicara kepedulian, tentu bukan hal yang baru bagi Mas Ero. Ketika pelaksanaan umroh yang tergabung dalam rombongan umroh The Power of Silaturahim (POS) I, II, III, dan IV, Mas Ero memberikan layanan paripurna kepada para peserta umroh yang digagas oleh ayahandanya. Jumlahnya telah mencapai 167 orang.
Kemudian ketika pandemi Covid-19 berlangsung, Mas Ero pun ikut terlibat sangat aktif, karena dasar kemanusiaannya yang tinggi. Hingga mengantarkannya bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional yang dipimpin almarhum Letjen TNI Purn Dr Doni Monardo.
Risikonya tentu tidak ringan, karena potensinya sangat besar terpapar. Namun semangat untuk meringankan beban orang banyak bagi Mas Ero lebih besar dibanding kekhawatiran akan terpapar Covid-19 yang sedang terjadi.
Dari keterlibatan yang intens dan paripurna di Satgas tersebut, Mas Ero banyak mendapatkan ilmu, yang akhirnya dituangkan dalam sebuah karya ilmiah sebagai implementasi dari keilmuan yang ditempuhnya di Fikom Unpad.
Mas Ero mulai intens berbagi ilmu dan pengalamannya kepada banyak lapisan masyarakat. Aktivitas itu sejalan dengan pendidikan yang sedang ditempuhnya di perguruan tinggi.
Bahkan Mas Ero sering melakukannya tandem sama ayahandanya di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri. Hal ini juga merupakan bagian dari pengalaman yang diperoleh selama berinteraksi dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri.
Hasil Yudisium yang diperoleh merupakan wujud dari betapa Ilmu Komunikasi sudah sangat dikuasai oleh Mas Ero, secara teori keilmuannya terutama praktiknya. Mas Ero konsisten melakukannya.
Saya mendoakan, semoga Mas Ero selalu sehat meski sangat sibuk saat ini. Harus hadir di banyak tempat untuk berbagi ilmu dan pengalamannya. Banyak orang yang membutuhkan dan menantikan kehadirannya.
Juga semoga ALLAH SWT melimpahkan nikmat sehat dan barokah untuk Dr Aqua Dwipayana sekeluarga. Kiprah beliau sekeluarga sangat dinanti oleh banyak pihak di berbagai daerah.
Aamiin ya robbal aalamiin.
Ke Solo naik kereta.
Tasbih harum melekat nyaman.
Mas Ero sungguh istimewa.
Meraih Yudisium dengan Sangat Memuaskan.*
Penulis adalah Manajer Account Management Wholesale dan International Business Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) bermestaudin di Jakarta.