J5NEWSROOM.COM, Jakarta – Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) mengkritik keras soal dugaan Paskibraka 2024 perempuan diminta tak memakai jilbab saat dikukuhkan Presiden Jokowi di IKN, Selasa (13/8/2024). Bahkan menurut PPI, Kesbangpol Aceh sudah meminta menarik Paskibraka dari daerahnya.
Tercatat ada 18 anggota Paskibraka yang perempuan awalnya mengenakan jilbab, namun saat dikukuhkan di IKN tidak mengenakan jilbab.
“Ini di Aceh bahkan juga Kesbangpolnya sudah meminta menarik pesertanya untuk dipulangkan ke Aceh dari IKN,” kata pengurus pusat PPI Irwan Indra kepada kumparan, Rabu (14/8/2024).
Menurutnya, ada kemungkinan wilayah lain juga demikian. Hal itu bisa berujung pembatalan upacara HUT ke-79 RI di IKN. “Jadi kalau semua begitu kan, kita enggak tahu Aceh, Sumbar, Riau, NTB, yang menjunjung nilai islam kuat pasti kan protes,” kata dia.
“Kalau semua narik batal ini pengibaran bendera di IKN,” imbuhnya.
Irwan mengaku sampai saat ini belum bisa berkomunikasi dengan BPIP sebagai pihak yang bertanggung jawab atas Paskibraka.
“Belum ada, sekarang belum bisa dihubungi mereka. Mungkin konsentrasi mereka di IKN semua, posisi kami di Jakarta,” tutupnya.
Hingga berita ini dirilis pihak BPIP belum merespons. Namun Menpora Dito Ariotedjo mengaku segera mengklarifikasi isu ini ke BPIP.
“Kami sedang meminta klarifikasi BPIP,” kata Dito yang dikonfirmasi kumparan.
Dito akan segera memberikan hasil konfirmasinya. Dia menegaskan sepenuhnya Paskibraka ada di bawah pembinaan BPIP.
“Paskibraka full dibina BPIP bukan Kemenpora,” tegas Dito.
Dito berharap, isu yang menyeruak dan ramai di media sosial tak benar soal larangan jilbab ini.
“Semoga hanya sebatas kesalahan informasi,” tutupnya.
Sumber: Kumparan
Editor: Agung