LAPORAN: Adil Abdul Hakim
J5NEWSROOM.COM, Batam – Palm Springs Golf & Country Club Batam siap menyambut kunjungan 50 ribu golfer Singapura untuk bermain di lapangan yang mempunyai 27 lubang dan dirancang oleh Larry Nelson dan IMG. Lapangan golf ini dikembangkan oleh Sinarmas Land.
Menurut data base Singapore Golf Association (SGA), saat ini jumlah golfer Singapura sebanyak 50 ribu orang. Jumlah itu, berpotensi untuk terus berkembang. Sebaliknya, jumlah lapangan golf di Singapura terus menyusut.
Setidaknya, sudah 6 lapangan golf di Singapura yang telah tutup. Dan dikabarkan, dalam dua tahun mendatang akan ada satu lagi lapangan golf yang juga akan ditutup. Salah satunya, lapangan Golf Marina Bay yang telah ditutup selamanya setelah 18 tahun beroperasi.
“Inilah pangsa pasar golfer menarik yang siap kita tampung, bukan hanya Palm Springs Golf saja, tapi juga semua lapangan golf yang ada di Batam,” demikian ungkap General Manager Palm Springs Golf & Country Club Batam, Steven Japari saat Media Gathering Proyek Sinar Mas Land Batam dengan wartawan Batam di Palm Springs Golf & Country Club Batam, Rabu (4/9/2024).
Ditambahkan Steven, Palm Springs Golf & Country Club Batam merupakan lapangan golf dengan luas 244 hektare dan diklaim sebagai lapangan golf terbesar di Batam. Setiap tahunnya sekitar 40.000 golfer dari berbagai negara serta local tercatat bermain di Palm Spring.
Namun menurut Steven, pagi golfer asal Singapura atau Malaysia, bermain golf di Indonesia, seperti Batam akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan, sebab hanya di lapangan golf di Batam yang menyediakan jasa caddy untuk menemani dan membantu golfer selama bermain.
“Para Golfer Singapura atau Malaysia tidak ada fasilitas bantuan jasa caddy, saat kita bertanding atau main. Itu keunggulan kita di Batam, paket bermain Golf termasuk bantuan caddy,” ujar Steven.
Lanjut Steven, potensi golfer asal Singapura jika bermain di Batam dalam setahun sekali saja telah dapat meraup keuntungan sebesar Rp 60 Miliar. “Artinya tiap lapangan golf di Batam akan berpeluang merebut potensi market senilai Rp 8 Miliar,” ungkapnya.
Soal biaya tiket ferry yang menghubungkan Batam – Singapura saat ini dinilai masih cukup mahal dibandingkan dengan situasi sebelumnya. “Ini harus diperhatikan lagi oleh pihak terkait,” kata Steven.
Tapi, dengan diterbitkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 95 Tahun 2024 Tentang Bebas Visa Kunjungan, akan menjadi harapan besar bagi Kepri dalam menggairahkan kembali sektor pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
“Ada harapan untuk bisnis golf di Kepri dari Perpres 95 soal bebas visa kunjungan, terkhusus untuk ekspatriat di Singapura dimudahkan datang ke Kepri,” tambah Steven.
Dijelaskan juga, untuk mendukung kehadiran golfer Singapura ini, di Golf Palm Spring telah beroperasi layanan sewa kamar dengan harga per malam Rp 500 ribu. Totalnya adalah ratusan kamar, dengan sistem kerjasama investasi dari pembeli unit apartemen di Tower Kalani dan Kaina.
Editor: Agung