LAPORAN: Adil Abdul Hakim
J5NEWSROOM.COM, Batam – Pengurus Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar rapat kerja tahunan di Hotel Santika, Batam, Jumat (27/9/2024).
Rapat ini dihadiri oleh seluruh pengurus Forki provinsi dan perwakilan dari Forki kabupaten/kota di seluruh Kepri. Salah satu agenda utama rapat ini adalah penyusunan program kerja untuk meningkatkan prestasi atlet Forki Kepri di masa mendatang.
Ketua Umum Forki Provinsi Kepri, Albert Gultom, menekankan pentingnya pembenahan internal organisasi setelah kegagalan memberangkatkan atlet ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Menurutnya, kegagalan ini harus dijadikan evaluasi mendalam bagi seluruh pihak terkait.
“Kita harus terus memperbaiki kondisi Forki, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kegagalan kita di PON 2024 menjadi pelajaran penting. Sekarang saatnya kita fokus menyiapkan atlet Forki Kepri agar bisa berprestasi di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional,” ujar Albert Gultom, Jumat (27/9).
Albert juga menyampaikan bahwa Forki Kepri akan menyusun program-program kerja yang mengarah langsung pada pembinaan atlet. Program tersebut diharapkan dapat mempersiapkan atlet-atlet terbaik yang mampu bersaing di kompetisi-kompetisi bergengsi ke depannya.
BACA JUGA: Kejuaraan Karate Piala Ketua Forki Batam Sukses Digelar, Persiapan Kapolri Cup 2024
Untungnya, lanjut Albert, di tahun 2024 ini, Forki Kepri berhasil mengirim satu orang atletnya, Diaz Shobi, mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Siswa Internasional 2023 di Belanda Oktober 2024 mendatang. Sebelumnya, atlet Forki Kota Batam itu berhasil meraih medali emas pada event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Penguatan Struktural dan SDM Jadi Fokus
Sementara itu, Sekretaris Umum Forki Provinsi Kepri, Benri Sitorus, mengakui bahwa prestasi karate Forki Kepri dalam satu dekade terakhir mengalami penurunan. Menurutnya, meskipun sumber daya manusia (SDM) pelatih dan atlet tidak kalah dibandingkan daerah lain, Forki Kepri masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal manajemen organisasi.
BACA JUGA: Siswa SMAN 3 Atlet Karate Forki Batam Diaz Shobi Raih Emas di O2SN Jakarta
“Prestasi karate Forki Kepri memang menurun dalam 10 tahun terakhir. Kita tidak kalah dari segi SDM pelatih dan atlet, namun penguatan struktural dan manajemen organisasi menjadi hal penting yang harus kita benahi. Ini termasuk peningkatan kualitas wasit, pelatih, atlet, dan administrasi pertandingan,” ungkap Benri.
Ia berharap semua pihak yang terlibat dalam olahraga karate di Kepri bisa bersama-sama membangun kembali Forki Kepri agar bisa mencapai target prestasi yang lebih baik. Salah satu target jangka panjang Forki Kepri adalah meraih medali di PON 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program Kerja Forki Pusat
Sejalan dengan upaya Forki Kepri, PB Forki Pusat juga telah menyusun berbagai program kerja yang bertujuan memperkuat prestasi karate Indonesia. Berikut adalah beberapa program kerja yang dijalankan PB Forki Pusat:
1. Pembinaan Atlet Jangka Panjang
Program ini bertujuan untuk mengembangkan bakat-bakat muda dalam olahraga karate, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Pembinaan dilakukan secara berkesinambungan melalui program pelatihan rutin, serta dukungan penuh dari pemerintah dan pihak swasta.
2. Penguatan SDM Pelatih dan Wasit
PB Forki memberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan kualitas pelatih dan wasit karate di seluruh Indonesia. Program sertifikasi dan kursus peningkatan kemampuan akan terus digelar untuk memastikan SDM Forki mampu bersaing di kancah internasional.
3. Partisipasi di Kompetisi Internasional
Selain fokus pada pembinaan di tingkat nasional, PB Forki juga mendorong partisipasi atlet-atlet karate Indonesia dalam kompetisi internasional. Tujuannya adalah untuk memperluas pengalaman bertanding dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
4. Edukasi dan Sosialisasi Karate ke Masyarakat
Forki Pusat berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga karate melalui berbagai kampanye, workshop, dan acara olahraga. Hal ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia karate.
Dengan sinergi antara Forki di tingkat pusat dan daerah, diharapkan prestasi karate Indonesia, termasuk di Provinsi Kepri, dapat terus meningkat dan membawa harum nama bangsa di kancah internasional.
Editor: Agung