Blinken: AS Ingin Capai Solusi untuk Lebanon, Bukan ‘Konflik yang Meluas’

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di sela-sela KTT ASEAN di American Center di Vientiane, Laos, Jumat, 11 Oktober 2024. (Foto: Dita Alangkara/AP Photo)

J5NEWSROOM.COM, Laos – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, pada Jumat (11/10), berharap akan ada penyelesaian diplomatik di Lebanon dan upaya untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar. Blinken mengungkapkan dukungannya terhadap tindakan tegas Lebanon terhadap Hizbullah.

Blinken juga menyatakan bahwa Israel, yang telah melancarkan serangan mematikan di Lebanon, “memiliki hak untuk membela diri” dari Hizbullah. Namun, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi kemanusiaan yang semakin memburuk.

“Kami terus berupaya secara intens untuk mencegah konflik yang lebih luas di wilayah ini,” kata Blinken kepada wartawan setelah konferensi tingkat tinggi (KTT) Asia Timur di Laos.

“Kita semua memiliki kepentingan yang kuat untuk membantu menciptakan kondisi di mana orang bisa kembali ke rumah mereka dengan aman, serta anak-anak dapat kembali ke sekolah,” ujarnya.

“Jadi, Israel memiliki kepentingan yang jelas dan sah untuk melakukan hal tersebut. Rakyat Lebanon pun menginginkan hal yang sama. Kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah melalui diplomasi, yang telah kami usahakan selama beberapa waktu dan menjadi fokus kami saat ini.”

Pada hari yang sama, Blinken juga melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan ketua parlemen Nabih Berri, seperti yang disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Kepresidenan Lebanon telah kosong selama dua tahun. Dalam hal ini, Blinken menekankan “perlunya memberdayakan kepemimpinan yang mencerminkan keinginan rakyat untuk Lebanon yang stabil, sejahtera, dan mandiri.”

Ia menambahkan bahwa “Lebanon tidak boleh membiarkan Iran atau Hizbullah mengganggu keamanan dan stabilitas negara tersebut.”

Pernyataan ini tidak menyebutkan tentang kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan kelompok yang didukung Iran.

Setelah terlibat dalam konflik lintas batas dengan sekutu Hamas, Hizbullah, terkait perang di Gaza, Israel telah memperluas operasinya di Lebanon.

Blinken menyatakan bahwa Amerika Serikat akan berupaya mendukung Lebanon yang rentan agar bisa membangun kembali dirinya setelah kekuasaan Hizbullah yang lama.

“Jelas bahwa rakyat Lebanon memiliki kepentingan yang kuat agar negara mereka dapat menegaskan diri dan mengambil tanggung jawab atas masa depannya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinannya secara langsung kepada Israel terkait situasi kemanusiaan di Gaza.

“Saya sangat khawatir dengan kurangnya bantuan yang diterima oleh mereka,” kata Blinken, menambahkan bahwa Amerika Serikat “terlibat langsung dengan Israel” mengenai isu ini.

Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah