Inovasi Biskuit Ikan Hiu Hasil Penelitian Dosen dan Mahasiswa UMRAH Tanjungpinang Cegah Stunting

Dr. Lily Viruly, S.TP, M.Si, CIAR, Peneliti dan Penemu Biskuit Ikan Hiu yang bisa menjadi asupan bergizi untuk atasi stunting. (Foto: dimas-hariankepri.com)

J5NEWSROOM.COM, Tanjungpinang – Penelitian tentang biskuit berbahan dasar ikan hiu, hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, mencuri perhatian publik. Inovasi ini semakin dikenal setelah disinggung dalam debat Pemilihan Wali Kota Tanjungpinang 2024. Biskuit ini bukan sekadar makanan ringan, melainkan upaya serius dalam menanggulangi stunting di Kepulauan Riau.

Dr. Lily Viruly, dosen UMRAH yang menjadi salah satu peneliti utama, menjelaskan bahwa produk biskuit ini merupakan hasil dari penelitian mendalam yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama dalam upaya menekan angka stunting.

“Kami baru saja mempresentasikan hasil penelitian ini dalam sebuah seminar di Bandung. Meski jurnal ilmiahnya masih dalam proses penerbitan, biskuit ikan hiu ini sudah mendapat respons positif dari berbagai pihak,” tutur Dr. Lily.

Penelitian ini dimulai saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pegudang, Kabupaten Bintan. Di sinilah mahasiswa UMRAH, dengan bimbingan para dosen, berpartisipasi dalam pengembangan biskuit berbahan dasar ikan hiu yang dijual di pasar lokal. Ikan yang digunakan pun dipastikan bukan dari spesies yang dilindungi, sehingga inovasi ini tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.

Produk ini telah dicicipi oleh warga sekitar dan mendapat tanggapan positif. Mereka menilai bahwa biskuit ini bukan hanya enak, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan, khususnya dalam memberikan asupan gizi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting pada anak-anak. “Kami harap biskuit ini bisa menjadi solusi gizi yang terjangkau dan efektif untuk ibu hamil dan balita,” ungkap Dr. Lily.

Pujian terhadap inovasi ini juga datang dari salah satu calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, yang mengangkat topik tersebut dalam debat Pilwako yang berlangsung pada Sabtu malam. Rahma memuji langkah UMRAH dalam menghadirkan inovasi yang berfokus pada isu penting seperti stunting, sekaligus mendukung program pemerintah dalam peningkatan gizi masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi penelitian dosen dan mahasiswa UMRAH terkait pencegahan stunting melalui pengolahan ikan hiu menjadi biskuit. Ini adalah langkah nyata yang membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting, sebagaimana banyak pihak juga berinovasi membuat olahan ikan untuk kebutuhan gizi ibu hamil dan balita,” ujar Rahma saat debat berlangsung.

Inovasi semacam ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga agen perubahan sosial yang berkontribusi langsung kepada masyarakat. Di tengah tantangan stunting yang masih menjadi perhatian besar di Indonesia, UMRAH dan tim penelitinya menegaskan bahwa kolaborasi akademik dan masyarakat bisa menghasilkan solusi konkret.

Meski perjalanan penelitian ini masih panjang, dan jurnal ilmiahnya belum terbit, biskuit ikan hiu dari UMRAH sudah menjadi simbol harapan bagi upaya peningkatan gizi masyarakat lokal. Inovasi ini diharapkan dapat didorong lebih jauh dengan dukungan dari pemerintah daerah, pelaku usaha, dan tentunya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk lokal yang kaya manfaat gizi.

Potensi Dampak di Masa Depan

Jika penelitian ini berlanjut dan biskuit ikan hiu dapat diproduksi secara massal, maka bukan tidak mungkin produk ini akan menjadi salah satu solusi gizi yang relevan bagi berbagai daerah di Indonesia. Program ini juga bisa menjadi percontohan bagi universitas lain untuk ikut berperan dalam menyelesaikan masalah sosial dan kesehatan di wilayah mereka.

Rahma menegaskan bahwa program-program berbasis inovasi seperti ini perlu terus dikembangkan. “Ini bukan hanya tentang biskuit, tetapi tentang masa depan anak-anak kita. Kami harus mendukung inovasi yang mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat,” ujarnya mengakhiri debat malam itu.

Biskuit ikan hiu ini, meski masih dalam tahap awal pengembangan, sudah mulai membangun harapan baru bagi mereka yang ingin melihat Indonesia bebas dari masalah stunting. UMRAH, melalui penelitian ini, membuktikan bahwa solusi besar bisa datang dari inisiatif lokal yang cerdas dan berkelanjutan.

Editor: Agung