J5NEWSROOM.COM, Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan adanya “serangkaian serangan” di kota pesisir kuno Tyre, yang dimulai dengan serangan di sebuah apartemen.
Seorang jurnalis video dari kantor berita AFP melaporkan bahwa asap tebal menyelimuti beberapa bagian kota Tyre, termasuk dari sebuah bangunan di tepi pantai.
Tentara Israel sebelumnya telah meminta penduduk di beberapa bagian pusat kota Tyre untuk meninggalkan wilayah tersebut dan memperingatkan bahwa mereka akan menyerang target-target Hizbullah di sana.
“Aktivitas Hizbullah memaksa (militer Israel) untuk bertindak tegas,” kata juru bicara militer, Avichay Adraee, dalam unggahan di media sosial X, seraya mendesak warga untuk “pergi ke utara.”
Sebuah peta yang menyertainya menunjukkan sebagian besar kota ditandai dengan warna merah, termasuk area yang berbatasan dengan situs Warisan Dunia UNESCO.
Serikat pekerja kota Tirus menerima telepon dalam bahasa Arab, yang diduga berasal dari militer Israel, yang meminta penduduk untuk mengevakuasi beberapa ruas jalan di daerah tersebut, menurut sumber yang menginformasikan kepada AFP.
NNA melaporkan bahwa serikat pekerja menginstruksikan pertahanan sipil dan personel darurat untuk menggunakan pengeras suara untuk mendesak penduduk pergi, “menciptakan kepanikan.”
Serangan baru ini terjadi setelah serangan pada hari Senin pagi di pusat kota yang menewaskan tujuh orang dan melukai 17 orang lainnya, menurut pernyataan kementerian kesehatan.
Wartawan video AFP melihat petugas darurat bergegas membawa seorang penyintas ke ambulans dengan tandu, sementara tim penyelamat lainnya berusaha memadamkan api di lokasi di mana sebuah blok apartemen runtuh.
Bulan lalu, Israel meningkatkan serangan udara terhadap kubu Hizbullah dan mengirimkan pasukan darat ke Lebanon, setelah satu tahun baku tembak dengan kelompok yang didukung Iran tersebut terkait konflik di Gaza.
Tyre menjadi sasaran serangan besar Israel minggu lalu, yang menyebabkan beberapa bagian pusat kota itu hancur.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah