J5NEWSROOM.COM, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan roket dan pesawat nirawak pada hari Rabu (30/10) ke tiga posisi militer di utara Israel, termasuk dekat Haifa dan Acre. Serangan ini dilakukan dalam sebuah operasi serentak yang disebut berhasil menembus pertahanan Israel.
Dalam pernyataannya, kelompok yang didukung Iran ini menyatakan telah melaksanakan “serangan gabungan menggunakan roket canggih dan beberapa pesawat nirawak,” serta menambahkan bahwa mereka “menyerang target-target dengan akurat,” menurut laporan kantor berita AFP.
Sementara itu, kantor berita AP melaporkan terlihatnya pencegatan dan asap di atas pelabuhan Haifa, Israel, pada hari Rabu setelah roket-roket ditembakkan dari Lebanon.
Militer Israel menyatakan bahwa 50 proyektil ditembakkan oleh Hizbullah yang melintasi wilayah Israel.
Pejabat rumah sakit di Israel melaporkan bahwa sebuah roket yang diluncurkan dari Lebanon melukai dua orang, salah satunya dalam kondisi parah. Para korban tersebut terluka oleh pecahan roket pada hari Rabu di Metula, sebuah kota Israel yang berseberangan dengan Lebanon, menurut juru bicara Rumah Sakit Rambam tempat mereka dirawat.
Hingga saat ini, belum ada komentar langsung dari militer Israel.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah telah menembakkan ribuan roket ke Israel, sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas, sehari setelah serangan dari Jalur Gaza.
Di hari yang sama, para pelayat juga menghadiri pemakaman Sersan Satu Naor Haimov yang tewas di Jalur Gaza utara sehari sebelumnya. Kematian sersan berusia 22 tahun itu terjadi di tengah intensitas pertempuran yang meningkat di Gaza utara.
Israel mengatakan bahwa serangan udara dan operasi darat yang sedang berlangsung di Gaza utara difokuskan untuk membasmi militan Hamas yang telah mulai mengkonsolidasikan diri.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah