J5NEWSROOM.COM, Pada Senin (4/11), jumlah korban tewas akibat konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon sudah melampaui 3.000 orang. Konflik ini telah berlangsung selama 13 bulan terakhir, dan mayoritas korban tewas jatuh setelah intensifikasi pertempuran yang terjadi sejak pertengahan September, terutama sejak Israel melancarkan invasi ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 13.000 orang terluka, sementara lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi. Pihak Israel mengonfirmasi bahwa sejumlah korban tewas di pihak mereka termasuk ratusan anggota Hizbullah. Mereka juga mengklaim berhasil menewaskan pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta sejumlah komandan senior kelompok tersebut.
Di pihak Israel, tercatat 72 korban tewas akibat serangan roket dan drone dari Hizbullah, termasuk 30 tentara, demikian menurut laporan dari kantor Perdana Menteri Israel.
Di sisi lain, penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mendesak adanya “tekanan internasional segera” untuk menghentikan perang dengan Israel, melindungi warga sipil dan tenaga medis dari serangan, serta melestarikan situs warisan budaya negara tersebut. Mikati menyampaikan hal ini pada Senin, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita National News Agency. Israel telah melancarkan serangan udara berulang terhadap kota-kota kuno seperti Tyre dan Baalbek, yang dapat merusak situs-situs bersejarah di wilayah tersebut.
Mikati juga telah melakukan pembicaraan dengan duta besar dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB—Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat—serta dengan Uni Eropa untuk membahas situasi ini.
Sementara itu, di negara tetangga, Suriah, kantor berita pemerintah melaporkan adanya serangan udara Israel di pinggiran selatan Damaskus. Meskipun serangan ini menyebabkan kerusakan material, tidak ada korban jiwa. Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan pos-pos Hizbullah yang berfungsi sebagai bagian dari markas intelijen kelompok itu di Suriah.
Di Gaza, serangan udara Israel pada hari Senin menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina di Beit Lahiya, sebuah kota di bagian utara yang kembali dihujani serangan intensif Israel sejak bulan lalu. Israel mengklaim bahwa militan Hamas sedang memperkuat kekuatan di Gaza utara, sehingga mereka mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk yang masih berada di kawasan tersebut serta melancarkan serangan lebih besar di Jabaliya, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya.
Hingga kini, beberapa rumah sakit di Gaza juga menjadi sasaran tembakan, dan hanya tiga yang masih beroperasi.
Sumber: voaindonesia.com
Editor: Saibansah