Tanpa Jeda, Langsung Memaafkan dan Mendoakan Orang yang Menyakiti

Oleh Dr. Aqua Dwipayana

SETIAP hari kita berinteraksi dengan sesama, baik yang dikenal maupun tidak. Melakukannya secara langsung atau melalui sarana komunikasi.

Mereka yang berkomunikasi sama kita tersebut karakternya beragam. Tidak semuanya menyenangkan. Ada juga yang membuat kesal, mengecewakan, bahkan menyakitkan.

Terhadap orang yang menyenangkan tentu komunikasinya lancar. Bahkan usahakan agar sikap kita, perilaku dan tutur kata,  lebih baik darinya. Sehingga menimbulkan kesan positif yang mendalam.

Selain itu, banyak hal positif yang bakal terjadi. Bermanfaat tidak hanya buat diri kita dan orang yang berkomunikasi dengan kita, mungkin juga orang lain merasakan hal yang sama, baik langsung maupun tidak langsung.

Komunikasinya menjadi produktif. Selain menimbulkan kesan positif yang mendalam, bisa terus berlanjut. Bisa jadi kualitas persahatan atau persaudaraannya meningkat.

Sebaliknya ada orang yang berkomunikasi dengan kita, ia sengaja atau tidak, perilaku dan tutur katanya menyakiti kita. Sehingga menimbulkan kesan negatif yang mendalam.

Menjadi Pemenang

Sebaiknya bagaimana sikap kita menghadapi itu? Langsung membalas dengan cara serupa? Membiarkan saja? Atau bersikap yang lain?

Menyikapi itu, terbaik yang dilakukan, tanpa jeda, langsung memaafkan dan mendoakan orang yang menyakiti. Yakinlah, jika dapat melaksanakannya dan konsisten melakukannya, kita akan menjadi pemenang.

Secara hubungan sesama manusia (habluminannas) langsung saat itu juga memaafkan semua salah orang tersebut. Sehingga tidak ada beban pada diri kita.

Perilaku atau tutur katanya yang menyakitkan jangan sampai masuk dan merusak hati dan pikiran kita. Semua itu adalah “sampah” yang harus dibuang jauh-jauh.

Sedangkan hubungan kepada ALLAH SWT (habluminallah), langsung mendoakan yang terbaik termasuk agar Sang Pencipta menyadarkannya sehingga menyesali perilaku atau tutur katanya yang negatif. Tidak mengulanginya lagi.

ALLAH SWT sangat mudah melakukan itu. Hanya hitungan detik atau sekerdipan mata. Cepat sekali. Bisa langsung berubah jadi baik.

Sangat Mudah

Apakah bisa melakukan dua hal itu: Memaafkan dan Mendoakan? Sangat bisa dan mudah sekali. Semuanya diawali dari niat. Kemudian keyakinan dan kesungguhan. Selanjutnya melaksanakannya.

Tanamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa Memaafkan dan Mendoakan orang yang telah menyakiti kita, gampang diucapkan dan sangat bisa dilaksanakan. Bukan susah dilakukan.

Paling mendasar adalah banyak orang bisa dan telah melaksanakannya. Bagaimana dengan kita? Seharusnya dapat melakukan hal serupa bahkan jauh lebih baik.

Setelah secara sungguh-sungguh melakukannya, rasakan hasilnya. Dahsyat dan luar biasa. Hidup terasa nyaman dan sama sekali tidak ada beban.

Konsisten melakukan hal positif itu. Biarkan orang menyakiti kita. Jangan membalas dengan cara serupa, karena perilaku dan tutur kata negatif tersebut menunjukkan seseorang levelnya rendah. Di mata manusia apalagi di hadapan ALLAH SWT.

Teruslah berperilaku dan bertutur kata baik. Jadilah teladan di manapun berada. Jangan hiraukan apalagi bereaksi berlebihan terhadap mereka yang menunjukkan sikap dan ucapan negatif.

Dari Bogor sambil mensyukuri semua rezeki dari ALLAH SWT, saya ucapkan selamat membiasakan diri untuk memaafkan dan mendoakan orang yang menyakiti.

Salam hormat buat keluarga.*

12.50 06122024

Penulis adalah Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional.