J5NEWSROOM.COM, Penjaga Pantai Malaysia meningkatkan patroli di perairannya setelah menahan 196 migran asal Myanmar tanpa dokumen di Pulau Langkawi, negara bagian Kedah, Jumat dini hari (3/1). Migran tersebut tiba setelah kapal mereka terdampar di pantai pulau resor tersebut.
Menurut Direktur Jenderal Penjaga Pantai Malaysia, Mohd Rosli Abdullah, upaya pencarian masih dilakukan terhadap dua kapal lain yang diduga membawa migran Myanmar. Pihak berwenang telah mengerahkan patroli laut dan udara serta menjalin koordinasi dengan otoritas Thailand untuk melacak pergerakan kapal-kapal tersebut.
Laporan harian The Star menyebutkan sekitar 200 pengungsi Rohingya dari Myanmar tiba di Langkawi. Namun, pernyataan resmi penjaga pantai tidak mengonfirmasi apakah para migran itu adalah Rohingya. Rohingya, minoritas Muslim yang mengalami penganiayaan di Myanmar sejak 2017, banyak melarikan diri ke Bangladesh dan negara-negara lain, termasuk Malaysia.
Meskipun Malaysia tidak mengakui status pengungsi, negara ini telah menjadi salah satu tujuan utama para Rohingya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Malaysia mulai menolak kapal pengungsi Rohingya dan menahan ribuan migran di pusat-pusat penahanan yang penuh sesak sebagai bagian dari langkah keras terhadap imigran ilegal.
Antara 2010 hingga 2024, tercatat 2.089 migran Myanmar tanpa dokumen ditahan oleh otoritas Malaysia saat mencoba memasuki negara itu melalui jalur laut. Hal ini mencerminkan tantangan yang terus meningkat dalam menangani gelombang migrasi tanpa dokumen di kawasan tersebut.
Editor: Agung