J5NEWSROOM.COM, Batam – Pemerintah terus menggenjot investasi sebagai salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, menargetkan serapan tenaga kerja pada 2025 mencapai 3 juta orang melalui peningkatan investasi, khususnya di sektor hilirisasi.
“Investasi memiliki dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan serapan tenaga kerja. Dengan sinergi yang berkesinambungan, kami optimistis target 3 juta tenaga kerja ini dapat tercapai,” ujar Todotua Pasaribu seusai menghadiri acara groundbreaking PT Batam Timah Sinergi (BTS) di Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Jumat (24/1/2025).
Todotua mengungkapkan bahwa Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu wilayah prioritas pemerintah pusat dalam pengembangan investasi, baik dari Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Realisasi investasi nasional pada 2024 yang mencapai Rp1.650 triliun lebih, menurutnya, telah menyerap sekitar 500 ribu tenaga kerja.
Selain menghadiri groundbreaking PT BTS, kunjungan Todotua ke Kepri juga bertujuan untuk memperkuat hilirisasi industri. Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan penuh kepada para investor yang ingin mengembangkan sektor hilirisasi, termasuk industri timah, bauksit, alumina, hingga semikonduktor.
“Di Kepri, bahan baku sangat melimpah, mulai dari timah, nikel, hingga bauksit. Hilirisasi memungkinkan nilai tambah yang besar dari bahan-bahan ini. Selain itu, kami juga mendorong pengembangan pusat data dan industri digital di wilayah ini,” kata Todotua.
Hilirisasi, menurutnya, adalah langkah transformasi ekonomi yang tidak hanya berfokus pada volume investasi tetapi juga nilai tambah yang dihasilkan, termasuk peningkatan serapan tenaga kerja. “Kita memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia dan nikel terbesar. Bahan baku bukan masalah. Tantangan utamanya adalah niat kita untuk fokus mendorong hilirisasi,” tambahnya.
Komitmen Daerah Mendukung Investasi
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyambut baik dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan sektor hilirisasi di wilayahnya. Ia menilai langkah ini akan membawa dampak signifikan, tidak hanya terhadap pertumbuhan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat setempat.
BACA JUGA: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Usulkan Karimun dan Bintan Jadi Kawasan FTZ Menyeluruh
“Hilirisasi ini tidak hanya tentang ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di sekitar kawasan industri. Proyek ini akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing daerah,” ujar Ansar.
Ansar juga mengingatkan pentingnya memperluas cakupan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) di Bintan dan Karimun, yang hingga kini masih bersifat parsial. “Kami berharap pemerintah pusat dapat menetapkan kawasan perdagangan bebas secara menyeluruh di Bintan dan Karimun seperti di Batam. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan investasi di Kepri,” jelasnya.
Kepri yang berada di jalur strategis Selat Malaka, salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia, memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Pada 2023, tercatat lebih dari 860 ribu kapal melintasi Selat Malaka, dengan sekitar 70 juta kontainer bergerak melalui jalur ini.
“Kepri adalah telur emas bagi perekonomian Indonesia. Potensi ini harus terus dimanfaatkan dengan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor industri dan investasi,” ujar Ansar.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan kuat dari para investor, diharapkan investasi di Kepri dapat terus meningkat, membuka peluang kerja lebih luas, dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Editor: Agung