Bom Mobil Meledak di Suriah, 19 Orang Tewas, Mayoritas Perempuan

Pekerja pertahanan sipil Helm Putih Suriah memeriksa area serangan bom mobil yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai puluhan lainnya, dekat Manbij, Suriah Utara, 3 Februari 2025.

J5NEWSROOM.COM, Sedikitnya 19 orang tewas dan lebih dari 12 lainnya luka-luka akibat ledakan bom mobil yang terjadi di pinggiran kota Manbij pada Senin, 3 Februari 2025. Ini merupakan ledakan bom mobil ketujuh dalam lebih dari satu bulan terakhir.

Seorang perawat di RS Mohammad Ahmad melaporkan kepada kantor berita Associated Press bahwa 18 perempuan dan seorang laki-laki tewas dalam ledakan tersebut. Selain itu, lima belas perempuan lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Ledakan itu terjadi dekat sebuah kendaraan yang membawa buruh tani di pinggiran kota Manbij. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Munir Mustafa, Wakil Direktur Pertahanan Sipil di Manbij, menyatakan bahwa ledakan pada hari Senin ini merupakan ancaman terhadap upaya Suriah untuk memulihkan kondisi ekonomi dan keamanan pasca-perang saudara. Manbij, yang terletak di timur laut provinsi Aleppo, masih terus dilanda aksi kekerasan dua bulan setelah jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al Assad. Faksi-faksi yang didukung Turki, yang dikenal sebagai Tentara Nasional Suriah, terlibat bentrokan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, yang sebelumnya menguasai kota tersebut. Tentara Nasional Suriah merebut kota Manbij dari SDF pada awal Desember 2024.

Tuduhan terhadap SDF mengenai serangan tersebut pun muncul. Tidak lama setelah ledakan, SDF mengutuk serangan tersebut dan menuduh kelompok-kelompok yang didukung Turki sebagai pelaku dengan tujuan memicu gejolak di Suriah. SDF juga menyatakan akan berkomunikasi dengan pemerintah sementara Suriah di Damaskus untuk melancarkan penyelidikan.

Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Suriah menegaskan bahwa “para pelaku akan menghadapi hukuman paling berat sebagai pelajaran bagi siapa pun yang berani mengancam keamanan Suriah atau merugikan rakyatnya.”

Editor: Agung